Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir Jakarta, 9 Cara Mencegah dan Komentar Ahok

image-gnews
Pelajar mencopot sepatunya saat berjalan menembus banjir di pemukiman penduduk di kawasan Kampung Makasar, Jakarta Timur, Selasa siang, 30 April 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pelajar mencopot sepatunya saat berjalan menembus banjir di pemukiman penduduk di kawasan Kampung Makasar, Jakarta Timur, Selasa siang, 30 April 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta merilis sembilan cara pencegahan banjir Jakarta yang diumumkan melalui akun Instagram resmi pemda @dkijakarta. Banjir melanda Ibu Kota pada Jumat pagi, 26 April 2019, yang menelan korban dua orang meninggal dan ribuan warga mengungsi. Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pun ikut urun rembug.

Pemda DKI mengungkapkan bahwa cara pertama adalah akan melakukan bedah kali. Petugas disiapkan untuk merapikan tanaman liar di bantaran yang menutupi aliran kali. Cara kedua adalah sterilisasi area pompa air untuk memastikan area pompa air bebas dari sampah ketika musim hujan.

BacaAhok Bicara Soal Penyebab Banjir Jakarta 

Soal pompa air dan sampah yang menghalangi sebagai pemilu banjir Jakarta sebelumnya disampaikan oleh Ahok. Menurut dia, pompa air DKI sudah cukup bagus untuk mengendalikan banjir. Hanya saja, petugas tak boleh terlambat menyalakan pompa ketika turun hujan sebab aktivasi pompa yang terlambat bakal membiarkan debit air kadung tinggi sehingga muncul banjir.

"Jangan telat ngidupin pompa, kalau kamu telat enggak keburu," kata Ahok di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa pekan lalu, 30 April 2019.

Pemerintah DKI telah membangun 465 pompa stasioner di 164 lokasi plus 133 pompa mobile. Infrastruktur ini dikelola oleh Dinas Sumber Daya Air DKI.

Adapun cara ketiga mencegah banjir Jakarta menurut pemerintah daerah yaitu menggerebek sampah. DKI menyiapkan 1.534 truk pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup DKI untuk mengangkuat sampah.

Selanjutnya, cara keempat adalah membentuk 227 Satuan Tugas (Satgas) Siaga Banjir. Satgas bertugas memantau situasi wilayah di 118 titik zona merah selama 24 jam. Disediakan pula sejumlah petugas guna menangani banjir. Pemerintah DK akan mengerahkan 168 petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, 6.312 pasukan biru, 11.872 Pasukan Oranye, dan 19.690 PPSU.

Ahok juga telah menyinggung kesiapan petugas imenghadapi banjir Jakarta. Ahok menceritakan, di era kepemimpinannya Pasukan Biru dan Oranye harus keliling ketika hujan. Mereka ditugaskan memantau saluran air yang tersumbat ranting atau sampah.

"Kalau saringan ketutup, volume air kan enggak bisa turun cepat dan tentu Pasukan Orange dan Biru mesti keliling," ujar dia, pekan lalu.

Cara kelima yang disampaikan pemerintah DKI, pemeliharaan dan perbaikan 27 lokasi saringan sampah otomatis. Keenam, optimalisasi sarana dan prasarana alat berat mengingat ada 542 alat berat dan pemerintah harus memastikan kesiapan seluruh alat berat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian cara ketujuh adalah mengimplementasikan pengendalian banjir Jakarta dengan naturalisasi dan normalisasi sungai. Cara ini akan diterapkan di 13 sungai Jakarta, yakni Ciliwung, Angke, Pesanggrahan, Grogol, Krukut, Baru Barat, Mookevart, Baru Timur, Cipinang, Sunter, Buaran, Jati Kramat, dan Cakung.

Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan, naturalisasi sungai rencananya rampung akhir 2019. Tahun ini pengerjaan naturalisasi ditargetkan selesai untuk dua sungai dan tiga waduk. Tapi, Anies tak memaparkan lebih lanjut ihwal perpaduan pengendalian banjir antara naturalisasi dan normalisasi.

"Ini kalau doorstop begini potensi pelintir able-nya tinggi. Jadi saya jelaskan nanti saja," ucap Anies berkilah, di Monas, Jakarta Pusat, pada Kamis, 2 Mei 2019.

Simak jugaEmoh Jelaskan, Anies Anggap Berita Banjir Jakarta Hanya Sensasi 

Adapun cara DKI kedelapan adalah memperbaiki tata kelola air dengan membangun sumur resapan alias drainase vertikal. Dinas Perindustrian dan Energi DKI menargetkan membangun 1.333 drainase vertikal tahun ini di kantor pemerintahan DKI.

Terakhir, cara kesembilan menangani banjir Jakarta adalah membangun tanggul laut dan muara sungai. Informasi yang disampaikan @dkijakarta tertulis, pemda akan membangun 3.338 meter tanggul laut di Tanggul Muara Kali Blencong dan Tanggul Muara Kali Kamal Muara.

LANI DIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

2 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

3 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

3 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

4 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos banjir yang merendam kawasan Daan Mogot, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir setinggi 10-30 cm yang merendam di kawasan tersebut. TEMPO/Fajar Januarta
Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.


Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

14 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

17 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

21 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

22 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

22 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

24 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.