TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta masih menelusuri pelaku usaha yang melakukan pencemaran limbah cair ke saluran penghubung Kali Sunter Cipinang Muara di RT 8 RW 3 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Baca juga: Dinas LH Curigai Bengkel Bodi Mobil Buang Limbah ke Kali Sunter
Kepala Seksi Penanganan Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa DLH DKI Jakarta, Rusliyanto, mengatakan hari ini pihaknya menjadwalkan untuk berkoordinasi dengan Suku Dinas Sumber Daya Air untuk mengindetifikasi aliran air menuju Kali Sunter.
"Kami cari apakah ada crossing saluran air (pelaku usaha) menuju Kali Sunter," kata Rusliyanto melalui pesan singkat, 6 Mei 2019.
Petugas Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air Jakarta Timur, Mahfud, menemukan aliran Kali Sunter berwarna biru pekat pada Kamis, 2 Mei 2019, sekitar pukul 11.00 WIB. Mahfud langsung merekam perubahan warna air menggunakan telepon genggamnya untuk menjadi bukti ke atasannya. Laporan Mahfud pun langsung ditindaklanjuti DLH DKI.
Rusliyanto menjelaskan pihaknya berkoordinasi dengan Sudin SDA Jakarta Timur, karena mereka yang mengetahui aliran air yang ada di penghubung Kali Sunter. Setelah proses itu selesai, DLH DKI akan mengidentifikasi pelaku usaha yang diduga membuang air limbahnya ke Kali Sunter. "Diduga limbah itu hasil sisa dari pengecatan," ujarnya.
Petugas UPK Badan Air Jakarta Timur, Mahfud, 50 tahun, mengatakan limbah cair tersebut telah mengalir sejak 2014. "Sepekan sekali atau dua pekan sekali pasti ada yang membuang limbah itu dari selokan warga yang mengalir ke Kali Sunter," kata Mahfud saat ditemui di Kali Sunter, Jumat, 3 Mei 2019.
Pada Kamis kemarin, Mahfud menemukan aliran kali tersebut berwarna biru pekat sekitar pukul 11.00. Mahfud langsung merekam perubahan warna air menggunakan telepon genggamnya untuk menjadi bukti ke atasannya. "Sebab ini sering. Dan kemarin itu warnanya sudah sangat pekat banget. Jadi, harus dilaporkan," ujarnya.
Menurut Mahfud, warna cairan yang biasa mengalir dari selokan warga ke aliran kali beragam. Mahfud pernah melihat aliran kali tersebut berubah menjadi merah atau kuning.
Mahfud menduga ada industri yang sengaja membuang limbah tersebut ke kali. Kata Mahfud, cairan tersebut baunya seperti tiner cat. "Tapi belum tahu juga itu dari mana. Harus dicari saluran di tempat usaha di sekitar selokan yang crossing (menyilang) ke selokan yang dijadikan tempat pembuangan."
Baca juga: DLH Bakal Jatuhkan Sanksi Pengusaha Buang Limbah ke Kali Sunter
Setelah ditemukan sumber pencemaran, ujar Mahfud, cairan berwarna itu baru hilang dari aliran Kali Sunter keesokan harinya Kamis dinihari, 02.00. "Harus dicari siapa yang membuangnya. Sebab sudah lama dan sering limbah ini dibuang ke kali," ujarnya.