TEMPO.CO, Depok – Solidaritas Alumni UI Lintas Generasi yang menggelar unjuk rasa di KPU dan Bawaslu dipastikan bukan bagian dari Ikatan Alumni Universitas Indonesia atau ILUNI UI. “Bukan (kegiatan) ILUNI UI, itu adalah komunitas alumni yang ada di UI,” kata Ketua ILUNI UI, Arief Budhi Hardono, Selasa 7 Mei 2019.
Baca:
Unjuk Rasa Alumni ke KPU, Universitas Indonesia: Langgar Aturan Rektor
Arief mengatakan, ILUNI UI bersikap untuk tetap bertindak konstitusional dalam proses demokrasi yang saat ini sedang berjalan. Mereka sampai membuat deklarasi tentang penghormatan terhadap KPU dan Bawaslu melibatkan Rektor dan BEM UI beberapa waktu lalu.
Arief menambahkan, pihaknya memang mengharapkan KPU dan Bawaslu lebih cermat, jujur, adil, imparsial dan terbuka. ILUNI UI juga menyoroti tentang anggota KPPS yang meninggal. Namun, ditegaskannya, kegiatan mendatangi kantor KPU dan Bawaslu RI hari ini, Selasa 7 Mei 2019, bukan agenda mereka.
“Kegiatan ini di luar pengetahuan ILUNI karena kami terus menunggu pekerjaan dari KPU sambil memberikan masukan-masukan dan mengkomunikasikan langsung ke KPU maupun Bawaslu,” kata Arief.
Baca:
Pilpres 2019, UI Minta Alumni Tak Seret Kampus ke Politik Praktis
Sebelumnya, selebaran seruan unjuk rasa tersebar di media sosial mengatasnamakan Solidaritas Alumni UI Lintas Generasi. Dalam selebaran tersebut, aksi yang dinamakan UI Bergerak Ke KPU dan Bawaslu membawa tiga tuntutan yakni Jaga demokrasi yang adil, jujur dan bersih, hentikan kecurangan dalam penghitungan suara, selidiki dan ungkap misteri atas wafatnya petugas KPPS.
Kepala Humas dan Keterbukaan Informasi Publik Universitas Indonesia, Rifelly Dewi Astuti, juga mengatakan kegiatan unjuk rasa itu bukan dari universitas. Rifelly malah menyebut adanya pelanggaran oleh komunitas itu karena menggunakan nama dan logo UI.