- Membunuh karena menganggap anaknya akan membawa sial
Erick mengatakan MS meyakini bahwa anak perempuannya itu akan membawa sial. Pelaku malu karena anaknya dikandung dalam rahim istri sebelum menikah. "Pelaku meyakinkan istrinya apabila anak ini dipertahankan, akan mendatangkan kemalangan atau kesialan bagi keluarga," ujarnya.
Kepada polisi, MS juga mengaku terpaksa menikahi istrinya SK, 22 tahun karena telah hamil duluan. Jika tidak bertanggung jawab, ujar Erick, maka istrinya mengancam akan menikah dengan selingkuhannya.
Erick mengatakan dari mulai menikah, pelaku sudah coba membunuh anaknya. Pelaku disebut pernah meminta istrinya untuk menggugurkan kandungan. "Tapi isterinya menolak," kata dia.
Baca: Ayah Bunuh Bayi, Polisi Ungkap Kekejian Lain
Keterangan untuk menggugurkan kandungan dibantah oleh istri pelaku, SK. Menurut SK, suaminya juga tidak pernah mengatakan secara langsung bahwa anak mereka akan membawa sial. "Dia cuma gak peduli saja," kata SK.
- Tidak peduli dan kasar dengan anak
SK mengatakan MS sering mencium dan mencubit anaknya dengan kasar hingga membuat menangis. "Terus sering ngolok-ngolok, bilang jelek, cengeng, tapi pakai nada keras," kata SK.
Setelah menikah, SK mengatakan suaminya memang menunjukkan sikap tidak peduli terhadap buah hati mereka. MS disebut tidak pernah menemani SK periksa ke dokter kehamilan. "Pas lahir dia juga gak disamping saya, malah dia pulang mau mandi," kata SK.
selanjutnya Pelaku sudah kasar ...