TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Daerah Jakarta Timur Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) DKI Jakarta Matnoor Tindoan menepis pernyataan Abraham Lunggana alias Lulung soal penyebab merosotnya suara partai itu di DKI Jakarta.
Matnoor Tindoan juga memaparkan kasus korupsi Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Romy tak berefek banyak pada menurunnya elektabilitas PPP di tingkat DKI.
Baca : Lulung Sebut Suara Anjlok Karena Ahok, PPP DKI Bilang Begini
Menurut Matnoor, terjeratnya ketua umum dalam kasus korupsi sudah biasa dialami partai politik.
"Kalau faktor ketum ketangkap kecil pengaruhnya karena biasa kan banyak partai yang ketumnya juga ketangkap," kata Matnoor saat dihubungi, Jumat, 10 Mei 2019.
Matnoor mengutarakan penyebab merosotnya elektabilitas PPP di DKI dominan karena partai berlambang Kabah itu dicap mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada 2017.
Padahal, dia menambahkan, PPP tak pernah mengeluarkan pernyataan resmi mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI 2017, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Menurut dia, PPP justru mendukung pasangan Agus Harymurti Yudhoyono-Sylviana Murni di putaran pertama Pilkada DKI. Sementara di putaran kedua, PPP condong mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Buktinya, papar Matnoor, sebanyak 77,3 persen pemilih PPP memilih Anies-Sandiaga.
"Hasil Pilkada di Jakarta berdasarkan data (lembaga survei) Median yang punya PKS itu, justru PPP yang paling tinggi dianggap 70 persen Anies-Sandi," jelas Matnoor.
Baca: Lulung Jelaskan Mengapa Suara PAN Meroket di DKI
"Artinya tidak mendukung Ahok kan, cuma memang sudah dicap begitu," lanjut dia.
Sebelumnya, Lulung mengatakan bahwa perolehan suara PPP merosot di seluruh daerah pemilihan di Jakarta.
Mantan politikus PPP yang kini pindah ke PAN itu menduga elektabilitas partai berlambang Kabah itu terjun bebas karena mendukung Ahok dalam Pilkada DKI 2017.
Data Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum (KPU) per hari ini pukul 12.00 WIB menunjukkan, PPP berada di peringkat ke-10 dari 16 partai politik lain untuk perolehan kursi DPRD DKI. Suara PPP hanya 3,26 persen.
Simak pula :
Lulung Sebut Suara PPP Jeblok di DKI Karena Dukung Ahok
Pada periode 2014-2019, PPP memperoleh 10 kursi di DPRD DKI. Matnoor memprediksikan PPP hanya mendapat satu kursi untuk periode 2019-2024. Sementara itu, Ketua DPW PPP DKI Abdul Aziz membenarkan terjadi penurunan signifikan suara bagi partainya. Kemerosotan ini terjadi tak hanya di DKI, tapi juga di beberapa provinsi lain. Abdul belum mengetahui penyebab pastinya.