TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk rasa Gabungan Persaudaraan Alumni 212, GNPF Ulama dan massa FPI (Front Pembela Islam) memacetkan akses lalu lintas menuju Kantor Bawaslu di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Kemacetan panjang dari arah Bundaran Hotel Indonesia ke Kantor Bawaslu ini juga mengunci bus Transjakarta dari berbagai rute.
Simak juga: FPI Sebut Unjuk Rasa di Bawaslu Kawal Pelaporan BPN Prabowo
Untuk mengurai kemacetan, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusuf dan timnya melakukan rekayasa. Mobil dan sepeda motor yang terjebak di sekitar kantor Bawaslu diarahkan kembali ke arah Bundaran Hotel Indonesia. "Mereka tidak bisa lewat," ujar Yusuf saat ditemui di depan Gedung Bawaslu, Jumat, 10 Mei 2019.
Menurut Yusuf, rekayasa ini bersifat situsasional. Awalnya, kata dia, kendaraan yang menuju Monas masih bisa melintas di Jalan Thamrin. Namun, sekitar pukul 14.00 WIB massa semakin banyak, kepolisian menutup jalan tersebut. "Yang ditutup hanya ke arah Monas. Sedangkan dari Monas ke Bundaran HI tetap bisa dilalui," ujarnya.
Beberapa rute bus Transjakarta terhambat akibat penutupan jalan, yaitu bus Transjakarta dari Jalan Sudirman menuju Monas, Harmoni, hingga Jakarta Kota. Angkutan ini terpaksa berhenti beroperasi pada pukul 14.40. Sebaliknya, bus Transjakarta arah Kuningan, Ragunan, hingga Blok M masih tersedia namun penumpang harus menunggu lama.
"Karena jalan sudah ditutup, bus ke arah Kota tidak ada, tidak bisa melintas. Kalau ke Blok M, Kuningan, masih ada tapi harus menunggu karena jalannya memutar," kata Achmad, petugas Transjakarta di Halte Busway Sarinah, Jakarta Pusat.
Achmad menambahkan, bus-bus tersebut akan kembali beroperasi setelah aksi selesai dan jalan utama Bundaran Hotel Indonesia dibuka. Sedangkan jembatan penyeberangan orang yang menghubungkan Kantor Bawaslu, Halte Sarinah, dan Sarinah, dipadati pengunjuk rasa yang mengakibatkan calon penumpang bus Transjakarta kesulitan menyeberang.
Juru bicara Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin, aksi yang dilakukan bertujuan mendampingi BPN Prabowo - Sandiaga dalam melaporkan dugaan kecurangan Pemilu 2019 ke Bawaslu.
Menurut Novel, kedatangan massa pendukung Prabowo - Sandiaga yang berangkat dari Masjid Istiqlal bukan demontrasi. Ini bukan demo, tapi mau lapor ke Bawaslu," ujar Novel Bamukmin.
ANTARA