TEMPO.CO, Bekasi - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap atlet karate di bawah naungan Forki, YM, 18 tahun. Remaja ini dibekuk di daerah Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi pada Rabu malam, 8 Mei 2018, sekitar pukul 20.00 WIB. YM adalah anak buah Eky Yudistira, pemimpin kelompok teroris JAD Bekasi, yang juga dicokok beberapa jam sebelumnya.
"Dia atlet salah satu perguruan di Bekasi," kata Ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia atau Forki Kota Bekasi, Zulkarnaen Alregar, kepada Tempo, pada Jumat, 10 Mei 2019.
Baca Juga:
Baca: Pria yang Meledakkan Diri di Bekasi Jaringan Teroris JAD
Meski demikian, menurut Zulkarnaen, YM belum pernah memperkuat Tim Karate Kota Bekasi di berbagai kejuaraan amatir. Bahkan, ia menyebut level YM masih di bawah rata-rata atlet karate Kota Bekasi. "Belum pernah juara 1 di turnamen resmi kami, Bekasi Open," ujarnya.
Adapun juru bicara Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, orangtua YM mengungkapkan bahwa anaknya yang diduga teroris itu atlet berprestasi. Bahkan, YM pernah meraih medali dalam kejuaraan karate di Bali dan Kalimantan Selatan.
Menurut Zulkarnaen, sudah setahun sejak lulus SMK, YM izin tidak latihan di dojo-nya atau tempat latihannya. Selanjutnya, YM mengikuti kursus IT namun tak dijelaskan tempat kursus tersebut. Namun, YM selalu berganti nomor telepon seluler sehingga sulit dihubungi. "Atlet tersebut susah dilacak karena selalu ganti nomor HP," ucapnya.
Lihat: Cerita Heroik Bu RT di Bekasi Kejar Teroris Bareng Tim Densus 88
Sebelum menangkap YM, Densus 88 Antiteror lebih dulu menangkap Eky Yudistira alias Rafli di SPBU Kalimalang, Duren Sawit. Rafly diduga yang merekrut YM menjadi anggota JAD Bekasi. Hasil penggeledahan di toko aksesoris telepon seluler Wanky Cell milik Eky di Bekasi Utara, polisi menemukan dua bom pipa besi dan bahan peledak lainnya.
ADI WARSONO