TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga, Warti, 42 tahun menduga kebakaran yang menghanguskan sekitar 450 rumah di RW 05 Kampung Bandan pada Sabtu sore, 11 Mei lalu berasal dari sebuah kontrakan. Rumah Warti berada sekitar 200 meter dari kontrakan tersebut.
"Pas dari situ datang apinya," kata Warti sambil menunjukkan kontrakan yang dimaksud, Ahad, 12 Mei 2019.
Baca: Polisi Olah TKP Lokasi Kebakaran Kampung Bandan
Menurut Warti, dua tahun lalu kebakaran juga sempat terjadi di sekitar kontrakan itu. Salah satu penghuni kontrakan disebut membuang puntung rokok di lahan kosong yang berisi sampah. Api sempat membesar. "Tapi warga berhasil memadamkan waktu itu," kata dia.
Pada sore itu, kata Warti, sekitar pukul 15.00 api langsung menyebar ke rumah lain di sekitar kontrakan itu. Tiupan angin yang kencang dan rumah yang berdempetan membuat api dengan cepat membesar. "Sebelum buka puasa sudah hangus semua satu RW di sini," kata dia.
Warga menyelamatkan barang-barang miliknya saat kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Kampung Bandan, Jakarta Utara, Sabtu, 11 Mei 2019. ANTARA
Pengakuan serupa disampaikan oleh Ketua RW 05 Muhammad Darta. Api disebut pertama kali terlihat dari kontrakan yang berada di sekitar pintu selatan stasiun Kampung Bandan. Rumah Darta sendiri hanya berjarak 100 meter dari asal api. "Dari kontrakan itu memang asalnya," kata dia.
Baca: Kebakaran di Kampung Bandan, Polisi Periksa Empat Saksi
Namun, Darta tidak mengetahui api itu disebabkan oleh apa. Dia tidak dapat memastikan apakah berasal dari kompor, tabung gas atau korsleting listrik.
Darta mengatakan, begitu api muncul dan menyebar, warga langsung menyelamatkan diri masing-masing. "Waktu itu kita enggak fokus untuk mematikan apinya, tapi saling menyelematkan barangnya sendiri," kata dia.
Kebakaran di Kampung Bandan berdampak pada sekitar 400 kepala keluarga atau sekitar 3.500 jiwa. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Pantauan Tempo di lokasi, beberapa rumah bekas kebakaran masih memunculkan asap. Beberapa warga mengais puing-puing besi di rumahnya untuk dijual. Warga terdampak terlihat mengungsi di beberapa lokasi seperti pintu selatan stasiun Kampung Bandan dan ruko Grand Boutique.