TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer menyebut ancaman memenggal leher Presiden Joko Widodo alias Jokowi bisa berdampak buruk bagi psikologis pemimpin negara. Karena itulah Joman melaporkan pria yang melontarkan ancaman itu ke polisi.
"Saya tidak akan mau kehilangan pimpinan Republik ini, lah," kata Immanuel saat dihubungi, Minggu, 12 Mei 2019.
Baca: Polisi Periksa Pria Tersangka Ancam Jokowi yang Videonya Viral
Immanuel pun menilai, pernyataan ancaman tersebut tak bisa dianggap sebagai candaan, apalagi disampaikan via media sosial di tengah panasnya suhu politik Pemilu 2019. Bahkan, dia menganggap pernyataan berniat membunuh Jokowi lebih berbahaya ketimbang perbuatannya. Salah satu efeknya adalah serangan psikologis terhadap Kepala Negara sebab Jokowi adalah Presiden yang sedang mencalonkan dalam Pilpres 2019 atau calon inkumben.
"Jadi, kata-katanya itu yang membahayakan," ujar dia.
Wakil Seketaris DPP Joman, Yeni Marlina, pada Sabtu, 11 Mei 2019 melaporkan pengancam Jokowi yang viral di media sosial. Laporan diberikan kepada Polda Metro Jaya sekitar pukul 16.00 WIB dan teregistrasi Nomor LP/2912/V/2019/PMJ/Dit.Reskrimsus.
Kepala Bidang Humas Polda Komisaris Besar Argo Yuwono menyampaikan, polisi telah menangkap pelaku HS, 25 tahun, di Perumahan Metro, Parung, Kebupaten Bogor, hari ini, Minggu, 12 Mei 2019, sekitar pukul 08.00.
Lihat pula: Polisi Tangkap Pria yang Ancam Penggal Kepala Jokowi
Argo menyebut HS diduga melanggar Undang-Undang ITE dengan modus mengancam membunuh Presiden Jokowi. HS, dia menerangkan, mengancam dengan mengatakan, "Dari Poso nich, siap penggal kepala Jokowi, Jokowi siap lehernya kita penggal kepalanya demi Allah."
LANI DIANA