TEMPO.CO, Jakarta - Ketua RW 05 Kampung Bandan, Jakarta Utara, Muhammad Darta, mengeluhkan pemadaman listrik setelah kebakaran pada Sabtu lalu, 10 Mei 2019. Listrik juga padam di kawasan posko pengungsian Ruko Grand Boutik.
"Jaringan listrik mati total, kami minta kalau bisa dihidupkan kembali," kata dia di pos pengungsi hari ini, Ahad, 12 April 2019.
Baca: Kebakaran Kampung Bandan, Warga: Sebelum Buka Puasa Hangus Semua
Menurut Darto, persoalan lainnya adalah ketersediaan air bersih untuk minum warga. Air untuk mandi, cuci, dan kakus tergolong aman karena ada bantuan bus toilet dari Dinas Lingkungan Hidup DKI. Kebutuhan pakaian bayi untuk korban kebakaran Kampung Bandan pun sudah mendesak. "Seperti popok sangat dibutuhkan."
Kebakaran di RT 11, 12, dan 13/RW 05 menghanguskan sekitar 450 rumah yang dihuni sekitar 400 keluarga atau 3.500 orang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pemerintah telah membangun empat tenda pengungsian. Tapi, dia belum bisa menjanjikan akan membangun kembali rumah warga. Dia akan membahas masalah itu dengan PT KAI terlebih dahulu sebagai pemilik lahan.
Lihat: Kampung Bandan Kebakaran, Warga Ingin Bangun Rumah Lagi
"Sekarang masih pakai tenda dulu sambil nanti bicara dengan KAI tentang wilayah ini sekaligus bagaimana rencana untuk korban," kata Anies.
Menurut Anies, tim kesehatan telah diterjunkan ke lokasi kebakaran Kampung Bandan karena banyak warga mengalami gangguan pernafasan dan luka-luka karena tertusuk paku dan benda-benda tajam
M. YUSUF MANURUNG