TEMPO.CO, Jakarta -Ketua KPU Jakarta Timur Wage Wardana menjelaskan alasan wilayahnya menjadi kota paling bontot dalam menyerahkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 ke tingkat provinsi.
Akibat tak kunjung rampungnya hasil rekapitulasi Jakarta Timur membuat rapat pleno rekapitulasi suara hasil pemilu tingkat provinsi DKI Jakarta masih ditunda hingga Senin siang, 13 Mei 2019.
Baca : Rekapitulasi Suara Molor, Masyarakat Optimistis Tepat Waktu
"Pertama karena cakupan wilayah Jakarta Timur yang luas. Bahkan jadi kota terluas di Jakarta," ujar Wage kepada Tempo, Senin, 13 Mei 2019.
Wage menjelaskan saat ini rekapitulasi Jakarta Timur masih dilakukan di tiga wilayah, yakni Cakung, Duren Sawit dan Pulo Gadung. Tiga tempat itu menurut Wage, merupakan wilayah terluas di Jakarta Timur dengan jumlah penduduk yang cukup padat.
Alasan selanjutnya yang membuat rekapitulasi molor adalah sumber daya manusia. Menurut Wage, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) banyak yang jatuh sakit. Hal ini membuat rekapitulasi C1 menjadi terhambat.
"Tapi kami optimistis selesai hari ini dan bisa diserahkan ke tingkat provinsi," demikian Wage.
Simak pula :
Penyebab Rekapitulasi Suara di DKI Jakarta Terpaksa Diperpanjang
Rekapitulasi Suara di Jakarta Timur Meleset dari Target, Kenapa?
Sebelumnya, KPU DKI menargetkan rekapitulasi tingkat provinsi selesai pada Minggu, 12 Mei 2019. Namun karena masih ada daerah di Jakarta Timur yang belum menyelesaikan penghitungan di tingkat kota, pleno akhirnya ditunda hingga Senin, 13 Mei.
Sampai saat ini, KPU DKI baru merampungkan rekapitulasi suara di empat kota dan satu kabupaten, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Utara.