TEMPO.CO, Bekasi -Saksi Partai NasDem Taih Minarno babak belur akibat pengeroyokan oleh sekelompok orang di kawasan Gedung Serbaguna Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi pada Ahad dini hari, 12 Mei 2019. Taih telah melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polres Metro Bekasi untuk diselidiki.
Kepada wartawan di Bekasi, Taih menjelaskan peristiwa pengeroyokan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, tak jauh dari tempat rekapitulasi suara tingkat kecamatan untuk DPR RI. Ia menyebut dikeroyok oleh empat orang.
Baca : Polisi Antisipasi Bentrokan Pasca Pengeroykan Berujung Maut di Lubang Buaya
"Saya kenal hanya satu orang (yang diduga mengeroyok), satu lagi kalau gak salah sopirnya," kata Taih ketika dihubungi, Senin, 13 Mei 2019.
Menurut dia, orang itu adalah SL, ketua Partai PDI Perjuangan di Kabupaten Bekasi. Akibat pengeroyokan Taih yang juga kader Partai NasDem mengalami luka-luka. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah, Kabupaten Bekasi di Cibitung. "Sekarang kondisi sudah membaik, sudah diperbolehkan pulang," ujar dia.
Taih menjelaskan, pengeroyokan bermula ketika SL memanggilnya. Pada saat itu, Taih tengah melangsungkan wawancara dengan media di lokasi rekapitulasi. "Dia (SL) bilang 'sok tahu lu', tak lama kemudian dilempar kursi plastik kena badan," ujar Taih.
Usai pelemparan itu, Taih menyebut ada empat orang mengeroyoknya. Taih mengaku hanya bisa melindungi diri menggunakan tangan kosong. "Karena orangnya banyak, enggak tahan saya," ujar dia. Usai pengeroyokan, Taih dilarikan ke RSUD Kabupaten Bekasi.
Simak pula :
Sudah Batal Manggung, Grup Band Ini Jadi Korban Pengeroyokan
Taih mengaku telah diperiksa penyidik atas laporannya bernomor: LP/498/356-SPKT/K/V/2019/Restro Bekasi. Ia mengadukan SL dan kawan-kawan sesuai dengan pasal 170 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang pengeroyokan. "Ditanya tentang seputar kejadian, dan orang-orang yang mengeroyok," ujar Taih.
Dihubungi terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi, Ajun Komisaris Besar Rizal Marito mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus pengeroyokan tersebut. Sejauh ini belum ada penetapan tersangka dalam perkara itu. "Masih diselidiki," ujar Rizal.