TEMPO.CO, JAKARTA - Terdakwa perkara penyebaran kabar bohong yang menyebabkan keonaran, Ratna Sarumpaet, menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari ini, Selasa, 14 Mei 2019. Kali ini agenda sidang adalah mendengarkan keterangan terdakwa.
Dalam sidang tersebut dia menyampaikan kronologis kebohongan uang dia lakukan, termasuk kapan mulanya dia berbohong baik kepada keluarga maupun rekan-rekannya yang tergabung dalam tim sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca: Staf Pribadi Ungkap Keinginan Ratna Sarumpaet Bunuh Diri
Ratna Sarumpaet didakwa dengan dua pasal, yaitu Pasal 14 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang mengedarkan kabar bohong, dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat. Dan Pasal 28 Ayat 2 juncto 45A Ayat 2 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Menurut Ratna Sarumpaet, dia sudah mulai bohong sejak meninggalkan kediamannya di Kampung Melayu pada 21 September 2018. Saat itu, Ratna mengatakan kepada keluarga bahwa hendak ke Bandung untuk mengikuti sebuah kegiatan. Padahal, dia menuju RS Bina Estetika untuk operasi kecantikan sedot lemak.
"Saya mengatakan akan ke Bandung, tapi saya berangkat ke RS Bina Estetika," ujarnya dalam sidang.
Menurut dia, informasi bohong tadi disampaikannya kepada dua anaknya, yakni Ibrahim dan Iqbal, serta asisten pribadi di rumahnya. Ratna berangkat dari rumahnya sekitar pukul 19.00 WIB menggunakan taksi menuju RS Bina Estetika di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Ratna Sarumpaet menyebutkan telah mendaftarkan diri sehari sebelumnya untuk menjalani operasi sedot lemak.
Sekitar pukul 21.00 Ratna Sarumpaet mulai menjalani operasi sedot lemak hingga dini hari. "Saya sadarnya sekitar jam empat subuh."
Dia juga menceritakan bahwa efek operasi tersebut berbeda dengan operasi sebelumnya. Saat itu wajah Ratna Sarumpaet menjadi lebam namun dokter mengatakan efek lebam itu biasa. Meski begitu Ratna Sarumpaet malu dengan kondisi itu padahal dia sudah tiga kali operasi sedot lemak.
"Sudah beberapa tapi yang kemarin dampaknya berbeda, mungkin karena sudah berumur," ujar Ratna.
Simak: Sidang Ratna Sarumpaet, Atiqah Hasiholan Sesalkan Ahli Bahasa
Dia pun memutuskan untuk pulang dari rumah sakit pada 24 September 2019. Dalam perjalanan pulang, dia mengirimkan foto wajahnya yang lebam ke salah satu stafnya, Rubangi. Kala itu, Ratna Sarumpaet kembali berbohong. "Saya bohong ke Rubangi, saya bilang dipukuli di Bandung."
Setelah itu, Ratna Sarumpaet terus berbohong hingga sampai ke kalangan aktivis dan politikus. Berita itu pun viral di sosial media sehingga menuai kontroversi. Calon Presiden Prabowo dan timnya menggelar konferensi pers mendesak penegak hukum segera mengusut kasus penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet.
Taufiq Siddiq