TEMPO.CO, Tangerang - Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno-Hatta meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan terhadap wabah cacar monyet atau monkeypox. "Peningkatan kewaspadaan telah kami lakukan sejak Minggu 12 Mei 2019," ujar Kepala KKP Soekarno-Hatta Anas Ma'ruf kepada Tempo, Selasa 14 Mei 2019.
Baca berita sebelumnya:
Ada Cacar Monyet, Soekarno-Hatta Kerahkan Semua Termoscanner
Anas mengatakan ada empat jurus atau langkah yang dilakukan KKP dalam mengantisipasi penularan penyakit yang disebabkan oleh virus ini. Pertama, meningkatkan pengawasan di pintu kedatangan internasional terutama penumpang dari negara dilaporkan ada kasus ini.
Caranya adalah melakukan pengawasan melalui deteksi suhu dan surveillance syndrome lewat detektor suhu tubuh. Alat bisa mengidentifikasi apakah si penumpang yang dipindai sedang demam sebagai satu ciri dari pengidap cacar monyet. "Kami aplikasikan Thermoscanner di terminal kedatangan internasional," kata Anas.
Langkah kedua adalah membagikan kartu kewaspadaan kesehatan pada penumpang dari negara yang ditemukan kasus cacar monyet. Langkah ketiga, kata Anas, KKP melakukan peningkatan informasi
dengan cara memasang media penyuluhan di berbagai media digital Bandara Soekarno-Hatta.
"Petugas kami diberikan materi tambahan agar lebih memahami penyakit cacar monyet ini, karena banyak yang belum tahu," kata Anas.
Langkah terakhir, kata Anas, KKP telah membuat surat edaran kepada para pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan terkait penyakit ini. Berdasarkan laporan WHO dan Kementerian Kesehatan, kata Anas, cacar monyet atau monkeypox ditemukan di negara negara Afrika seperti Kongo dan Nigeria.
Anas mengimbau agar masyarat tetap waspada tapi tidak panik menyikapi penyakit ini. Menurutnya, akan lebih baik masyarakat melakukan pola hidup sehat dan bersih, meningkatkan daya tahan tubuh dan sebisa mungkin menghindari penderita cacar monyet ini.