TEMPO.CO, Jakarta - PT MRT Jakarta mulai memberlakukan tarif normal sejak Senin, 13 Mei 2019. Pada hari pertama diskon dicabut itu, jumlah penumpang tercatat menurun ketimbang rata-rata harian sepanjang sebulan sebelumnya.
Baca:
Diskon Berakhir, MRT Jakarta Sosialisasikan Tarif Normal
Corporate Secretary PT MRT Muhamad Kamaluddin mengatakan, pada hari pertama tarif normal, perusahaan mencatat sebanyak 77.696 penumpang naik kereta MRT. Sementara bulan lalu rata-rata kereta Ratangga melayani 82.615 penumpang per hari.
"Turun karena faktor hari Senin juga. Pola mingguan hari kerja kami paling rendah hari Senin, paling tinggi hari kerja hari Jumat," kata Kamaluddin melalui pesan singkat, Selasa 14 Mei 2019.
Meski begitu, jumlah penumpang di hari pertama tarif normal masih melampaui target harian PT MRT yang sebesar 65 ribu penumpang untuk tahun pertama operasional. Penetapan target mengacu pada jumlah penumpang kereta sejenis di Ibu Kota negara lain yang pertama kali memperkenalkan MRT.
Baca:
MRT Bolehkan Makan-Minum Hanya untuk Membatalkan Puasa Ramadan
Kamaluddin menyampaikan, pola keramaian penumpang belum berubah yaitu dari tiga stasiun. "Paling ramai masih Bundaran HI, Lebak Bulus, Dukuh Atas," ujar dia.
Kereta MRT melayani rute Lebak Bulus-Bundaran HI dengan panjang lintasan 15,7 kilometer. Tarif normal berlaku berdasarkan jarak yakni terendah Rp 3 ribu dan tertinggi Rp 14 ribu. Sebelumnya, MRT Jakarta menerapkan diskon tarif 50 persen.