TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Pelaksana Terminal Terpadu Pulogebang Emiral August memastikan terminal tipe A di DKI Jakarta itu steril dari praktik calo tiket saat mudik Lebaran 2019.
Baca: Mudik Lebaran, Begini Para Sopir Bus Tak Cemaskan Penumpang Turun
"Calo tiket memang sudah tidak ada karena layanan pembelian tiket dan banyaknya petugas pengawas di dalam terminal," kata Emiral saat ditemui di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Senin, 13 Mei 2019. "Kami juga mempunyai 64 CCTV di kawasan terminal."
Emiral memastikan tidak akan ada calo tiket berkeliaran di Pulogebang lantaran sebagian besar pemudik telah membeli secara online. Selain itu, perusahaan otobus (PO) akan dikenakan sanksi jika tiketnya dijual calo.
"Sanksi PO yang tiketnya dijual calo bisa dicabut izinnya," ucapnya.
Meski telah steril dari calo, kata Emiral, bukan berarti tidak ada kendala penumpang saat datang ke terminal. Sebab banyak karyawan dari PO bus yang membantu menjualkan tiket membuat resah calon penumpang.
Emiral mencontohkan tindakan penjual tiket yang membikin resah adalah terus mengikuti calon penumpang saat tiba dan terus menawarkan tiket. "Bahkan, sampai ada yang memaksa."
Tindakan lain yang membuat calon penumpang tidak nyaman adalah jasa angkutan pengantar dari terminal. "Banyak yang menawarkan jasa seperti ojek atau taksi begitu penumpang datang juga langsung diikuti."
Baca: Mudik Lebaran 2019, Terminal Pulogebang Sediakan Tiga Posko Layanan Terpadu
Terminal Pulogebang bakal memulai operasi angkutan lebaran 2019 pada 29 Mei hingga 13 Juni 2019. Terminal Pulogebang bakal mengerahkan seluruh petugas terminal yang mencapai 100 orang dan personel keamanan internal 110 orang. Pengelola juga bakal dibantu 300 lebih petugas gabungan dari TNI, Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja. "Ada tugas kesehatan juga yang kami terjunkan."