TEMPO.CO, Jakarta - PT Transjakarta kembali membuka rute baru Rawamangun-Klender via Stasiun LRT Velodrome bernama JAK34. Rute yang terintegrasi dengan Stasiun Light Rail Transit (LRT) Jakarta itu memiliki panjang lintasan 27 kilometer.
Baca: Anies Targetkan LRT Jakarta Beroperasi Sebelum Lebaran
"Selain terintegrasi LRT, layanan JAK34 juga terhubung dengan Transjakarta koridor 11 (Kampung Melayu-Pulo Gebang). Serta JAK26 (Duren Sawit – Rawamangun) dan JAK59 (Rawamangun–Rawa Sengon)," ujar Direktur Operasional Transjakarta Daud Joseph dalam keterangan tertulis, Kamis, 16 Mei 2019.
Untuk menunjang operasional JAK34, Daud mengatakan pihaknya mengerahkan sebanyak 11 unit angkutan mikro yang dioperatori oleh Komika Jaya. Selain itu, rute JAK34 juga memiliki 58 titik pemberhentian yang akan memudahkan masyarakat menjangkau moda rute tersebut.
Saat ini, JAK34 menjadi rute Transjakarta kedua yang terhubung dengan LRT Jakarta. Sebelumnya, JAK24 dengan rute Pulogadung-Pasar Senen via Kelapa Gading telah terlebih dahulu terintegrasi.
Untuk menambah integrasi antara Transjakarta dengan LRT Jakarta, Daud mengatakan saat ini tengah berlangsung pembangunan jembatan (skybridge) antara Stasiun LRT Velodrome dengan Halte Transjakarta Rawamangun. Dengan integrasi kedua moda ini, nantinya Kelapa Gading - Dukuh Atas dapat ditempuh dengan waktu kurang dari 30 menit.
LRT Jakarta yang memiliki panjang lintasan 5,8 kilometer itu ditargetkan Gubernur DKI Jakarta Anies dapat diresmikan dan beroperasi komersial sebelum hari raya lebaram atau pada awal Juni 2019.
"Mudah-mudahan bisa selesai cepat, (peresmian) sedang dalam pembicaraan. Saya sih berharap sebelum lebaran sudah selesai," ujar Anies di Gedung PKK Melati Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Mei 2019.
Anies menjelaskan saat ini LRT Jakarta tinggal menunggu penyelesaian syarat administratif saja. Menurut dia, beberapa syarat yang LRT belum kantongi hingga saat ini, antara lain rekomendasi teknis dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, surat penugasan dari PT Jakpro, izin usaha, izin prasarana dan Izin Mendirikan Bangunan untuk seluruh stasiun.
Baca: MRT Diresmikan, LRT Jakarta Buka Lagi Uji Coba Publik
Ketika semua izin tersebut LRT miliki, maka selanjutnya akan ada perjanjian kerja sama antara PT LRT Jakarta dengan Pemprov DKI. "Jadi sebenarnya lebih kepada aspek administratif. Aspek-aspek ini nampaknya kecil, tapi punya konsekuensi kepada ketertiban," ujar Anies.