TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menyediakan uang baru untuk kebutuhan Hari Raya Idul Fitri 2019 secara nasional sebesar Rp 217,1 triliun. Sedangkan Rp 51,5 triliun di antaranya dialokasikan untuk Jabodetabek.
"Pulau Jawa non-Jabodetabek Rp 84 triliun, Jabodetabek Rp 51,5 triliun, Pulau Sumatera 41,2 triliun, sedangkan Timur Indonesia Rp 40,4 triliun," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi di gerai penukaran uang, Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Mei 2019.
Simak: Penjual Uang Baru Raup Untung Hingga Rp 4 Juta
Untuk memperlancar penukaran uang baru di Jabodetabek, BI bekerja sama dengan DKI dengan membuka 287 gerai penukaran uang baru di sejumlah tempat, seperti di Monas, Museum Bank Indonesia, dan rest area. Jumlah gerai itu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 160 gerai.
Gerai penukaran itu dibuka 13-29 Mei 2019 tiap Senin-Jumat mulai pukul 09.00 hingga 14.00 WIB. Maksimal penukaran untuk satu orang adalah Rp 3,9 juta dan wajib menunjukkan KTP. Masyarakat dapat melakukan penukaran kembali menggunakan KTP yang sama setelah tiga hari.
Dalam sekali penukaran dengan nominal maksimal Rp 3,9 juta, pecahan uang yang akan masyarakat dapatkan adalah pecahan Rp 20 ribu sebanyak Rp 2 juta, Rp 10 ribu (total Rp 1 juta), Rp 5 ribu (total Rp 500 ribu), dan Rp 2 ribu (total Rp 400 ribu). Untuk nominal lain, masyarakat akan mendapatkan pecahan kelipatan 100 lembar.
Pemeritah DKI menyatakan dukungannya terhadap program penukaran uang baru dari BI ini. Gerai resmi dinilai meminimalkan pemipun yang sebelumnya kerap terjadi.
Simak juga: Sambut Lebaran, Bank Indonesia Gandeng DKI Buka Gerai Tukar
"Pesan dari kami, sebaiknya warga Jakarta yang ingin melakukan perjalanan pulang kampung, menukar uangnya di tempat-tempat resmi penukaran uang baru untuk menghindari uang palsu dan keamanan," ujar Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah.
M. JULNIS FIRMANSYAH