Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal KPPS Meninggal, Dr Ani Hasibuan Bantah Sebut Senyawa Kimia

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Massa yang disebut emak-emak melakukan aksi unjuk rasa di KPU Provinsi Jawa Barat, Jumat 10 Mei 2019. Mereka meminta pemerintah mengusut kematian lebih dari 500 orang petugas KPPS yang meninggal dunia pasca Pemilu serentak. Mereka juga menuntut KPU untuk tidak melakukan kecurangan saat rekapitulasi suara. TEMPO/Prima Mulia
Massa yang disebut emak-emak melakukan aksi unjuk rasa di KPU Provinsi Jawa Barat, Jumat 10 Mei 2019. Mereka meminta pemerintah mengusut kematian lebih dari 500 orang petugas KPPS yang meninggal dunia pasca Pemilu serentak. Mereka juga menuntut KPU untuk tidak melakukan kecurangan saat rekapitulasi suara. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Pengacara dokter ahli syaraf Robiah Khairani Hasibuan alias Dr Ani Hasibuan, Amin Fakhrudin membantah kliennya pernah menyampaikan kalau kematian ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara disingkat KPPS akibat senyawa kimia.

Amin mengatakan kalau media tamshnews.com itu membentuk framing dan mengambil pernyataan Ani saat diwawancara di TvOne.

Baca juga : Begini Pengacara Dr Ani Hasibuan Menduga Kliennya Jadi Target

Menurut Amin, kata racun pertama kali disinggung saat Ani bersama beberapa kalompok pemerhati pemilu lainnya tengah berdiskusi dengan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah. “Memang ada kelompok lain atau pelapor yang menyinghunh soal racun tapi itu bikan statement dari Bu Ani,” kata dia.

Amin Fakhrudin, pengacara Dr Ani Hasibuan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 17 Mei 2019. TEMPO/Adam Prireza

Berdasarkan surat pemanggilan bernomor S.Pgl/1158/V/RES.2.5./2019/Dit Reskrimsus, Ani diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) dan/atau menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong terkait konten yang terdapat di portal berita tamshnews.com pada Minggu, 12 Mei 2019.

Namun hari ini yang bersangkutan meminta polisi menjadwalkan ulang pemanggilannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal tersebut dikatakan Amin yang mengatakan kliennya tidak bisa memenuhi panggilan pemeriksaan dikarenakan sakit.

Baca juga : Petugas KPPS Meninggal, Ini Alasan Polisi Periksa Dr Ani Hasibuan

Saat ditanya sampai kapan kuasa hukum meminta penundaan pemeriksaan, Amin menyebut pihaknya menyerahkan ke penyidik untuk menentukan jadwal barunya.

"Kami tidak menentukan secara definitif, biar nanti penyidik yang menentukan waktunya kapan. Kita tunggu sampai ada pemberitahuan, undangan pemerikssan selanjutnya," ucap Amin terkait kelanjutan pemanggilan Dr Ani Hasibuan tersebut.

ADAM PRIREZA | ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kabar Terbaru Try Sutrisno, Ikut Pemungutan Suara Ulang dan Pesannya untuk Pemilu 2024

32 hari lalu

Wakil Presiden (Wapres) ke-6 Try Sutrisno yang ditemui wartawan usai mengikuti pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 043 Jalan Purwakarta Nomor 2A RT08/RW 05, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/2/2024). ANTARA.
Kabar Terbaru Try Sutrisno, Ikut Pemungutan Suara Ulang dan Pesannya untuk Pemilu 2024

Try Sutrisno salah satu dari 227 pemilih yang melaksanakan pemungutan suara ulang di TPS 043, Kelurahan Menteng


108 Petugas Pemilu 2024 Meninggal, Kemenkes Ungkap Daftar Lengkap Penyebabnya

33 hari lalu

Ilustrasi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)  dalam Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
108 Petugas Pemilu 2024 Meninggal, Kemenkes Ungkap Daftar Lengkap Penyebabnya

Sebanyak 108 petugas Pemilu 2024 telah meninggal dunia per 22 Februari. Ini daftar lengkap penyebabnya versi Kemenkes.


Mengenal Apa itu Sindrom Kelelahan Kronis

33 hari lalu

Kepala Puskesmas Telaga Youke Lumataw (kanan) memeriksa kondisi seorang Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang menjalani perawatan di ruang rawat inap Puskesmas Telaga, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Kamis, 15 Februari 2024. KPU Kabupaten Gorontalo mencatat 18 petugas KPPPS harus menjalani perawatan akibat sakit dan kelelahan pada pelaksanaan Pemilu 2024. ANTARA/Adiwinata Solihin
Mengenal Apa itu Sindrom Kelelahan Kronis

Mengenal lebih dalam tentang Sindrom Kelelahan Kronis (CFS), sebuah gangguan serius yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari.


94 Petugas Ad Hoc KPU Meninggal, Kontras dan ICW Bilang karena Dampak Kerja yang Tak Manusiawi

34 hari lalu

Petugas PPK menghitung jumlah suara dari formulir C plano saat rekapitulasi suara Pemilu 2024 di kantor Kecamatan Sumur Bandung di Kota Bandung, Jawa Barat, 21 Februari 2024. Setelah rekapitulasi sempat dihentikan oleh KPU RI karena tak akuratnya penghitungan di situs web Sirekap milik KPU, saat ini proses rekapitulasi berlanjut dengan sistem penghitungan manual sesuai formulir C plano dari TPS-TPS. TEMPO/Prima Mulia
94 Petugas Ad Hoc KPU Meninggal, Kontras dan ICW Bilang karena Dampak Kerja yang Tak Manusiawi

Dua organisasi sipil itu menilai, tingginya angka korban itu membuktikan KPU tak serius melakukan evaluasi dan perbaikan dari pemilu sebelumnya.


KontraS Soroti Petugas KPPS Meninggal, Nilai Langkah Antisipasi KPU Gagal

34 hari lalu

Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Selasa 17 Oktober 2023. Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengingatkan partai politik pengusung untuk memenuhi syarat pengajuan daftar bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden saat mendaftar ke KPU. TEMPO/Subekti.
KontraS Soroti Petugas KPPS Meninggal, Nilai Langkah Antisipasi KPU Gagal

KontraS menyoroti petugas KPPS yang meninggal dunia saat dan pasca Pemilu 2024. KontraS menilai KPU gagal melakukan evaluasi secara serius.


Petugas KPPS Meninggal, Ini Simpati dan Bantuan untuk Keluarga

35 hari lalu

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat takziyah ke rumah duka ketua KPPS TPS 18 Desa/ Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi)
Petugas KPPS Meninggal, Ini Simpati dan Bantuan untuk Keluarga

Berbagai ucapan simpati sampai bantuan diberikan kepada keluarga anggota KPPS, Linmas dan Saksi Pemilu 2024 yang meninggal.


94 KPPS, Linmas dan Saksi Pemilu Meninggal

35 hari lalu

Seorang pemilih berada di bilik suara saat memberikan hak suara pada pemungutan suara ulang di TPS 23, Kumpulrejo, Argomulyo, Salatiga, Jawa Tengah, Kamis 22 Februari 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Salatiga menggelar pemungutan suara ulang di satu tempat pemungutan suara yang diakibatkan karena kesalahan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang memberikan hak suara kepada tujuh pemilih yang tidak memiliki hak suara terhadap surat suara DPR RI, DPRD Provinsi Jawa Tengah, dan DPRD Kota Salatiga. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
94 KPPS, Linmas dan Saksi Pemilu Meninggal

Sebanyak 94 petugas pemilu yang terdiri atas KPPS, Linmas, Saksi, meninggal. Adapun penyebab kematian tertinggi yaitu penyakit jantung yaitu 24.


94 Petugas Pemilu 2024 Meninggal dan Ribuan Sakit, KPU Dituntut Bertanggung Jawab

35 hari lalu

Kepala Puskesmas Telaga Youke Lumataw (kanan) memeriksa kondisi seorang Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang menjalani perawatan di ruang rawat inap Puskesmas Telaga, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Kamis, 15 Februari 2024. KPU Kabupaten Gorontalo mencatat 18 petugas KPPPS harus menjalani perawatan akibat sakit dan kelelahan pada pelaksanaan Pemilu 2024. ANTARA/Adiwinata Solihin
94 Petugas Pemilu 2024 Meninggal dan Ribuan Sakit, KPU Dituntut Bertanggung Jawab

KPU diminta bertanggung jawab atas kematian petugas KPPS.


94 Petugas Pemilu Meninggal Banyak Tersebab Sakit Jantung: Gejala dan Komplikasi Serangan Jantung

35 hari lalu

Ilustrasi pertolongan pertama orang yang terkena Serangan Jantung. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo. 20120403
94 Petugas Pemilu Meninggal Banyak Tersebab Sakit Jantung: Gejala dan Komplikasi Serangan Jantung

Arteri koroner yang memasok darah ke jantung tersumbat, aliran darah macet dan suplai oksigen ke otot jantung terganggu yang memicu serangan jantung.


Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

35 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

Petugas KPPS meninggal antara lain karena kelelahan dan penyakit jantung. Pahami gejalanya dan cara pencegahannya.