TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko menolak pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya bahwa Terminal Terpadu Pulo Gebang (TTPG) tak melakukan pelayanan dengan maksimal. Tudingan Budi itu menyusul informasi banyaknya terminal bayangan yang mengurangi jumlah penumpang di Terminal Pulo Gebang.
Baca:
Tindak Bus Nakal, DKI Klaim Penumpang Terminal Pulo Gebang Naik
"Pada periode Januari-April tahun ini saja sudah ada 520.516 penumpang yang menggunakan TTPG, sementara sepanjang 2018 tercatat 861.138 penumpang berangkat dan datang di TTPG," ujar Sigit melalui keterangan tertulisnya, Minggu 19 Mei 2019.
Menurut Sigit, angka itu menunjukkan animo masyarakat yang terus meningkat sekaligus wujud kepercayaan atas kinerja Terminal Pluo Gebang. Tingginya animo itu, menurut Sigit, karena banyaknya Perusahaan Otobus (PO) yang beroperasi di TTPG.
Sigit mengatakan saat ini tercatat 180 PO yang beroperasi di terminal itu sesuai Izin Trayek dari Kemenhub meski yang aktif beroperasi 96. Selain itu diakui pula telah dilakukan sanksi penutupan loket kepada 12 PO karena telah melakukan pelanggaran seperti menaikkan tarif tidak sesuai harga tiket, penumpang tidak diturunkan pada terminal tujuan, dan aduan masyarakat.
Baca:
Dishub DKI: Kami Sudah Laporkan 892 Bus Nakal, Kemenhub Cuma Bekukan 3
Berdasarkan data yang dimilikinya pula, Sigit membantah keberadaan terminal bayangan di sekitar kawasan Terminal Pulo Gebang. Dishub DKI, Sigit mengklaim, tegas menindak operator bus nakal yang melanggar aturan, termasuk mengambil penumpang dari terminal bayangan dan penyimpangan trayek.
Bus Trans Jawa rute Jakarta-Semarang-Solo, kerja sama antara PT Putera Mulya Sejahtera dengan PT United Tractors Tbk, di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, 14 Februari 2019. TEMPO/Khairul Imam Ghozali
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya mengungkap keresahan para PO bus di Terminal Pulo Gebang karena sepi penumpang. Penyebabnya, Budi mengatakan, keberadaan terminal bayangan.
Baca:
Benarkah Terminal Bayangan Ganggu Terminal Pulo Gebang? Ini Kata PO Bus
Menyikapi keluhan itu, Budi mengatakan akan menyurati Pemprov DKI. Di dalam suratnya, Budi Karya meminta Pemerintah Provinsi DKI segera bertindak atau pihaknya akan mengambil alih pengelolaan Terminal Terpadu Pulo Gebang. "Saya akan surati DKI, kalau dia enggak perbaiki kami ambil alih," ucap Budi Karya.