TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi besutan Jakarta Smart City, Citezen Relationship Management (CRM), tengah bersaing di kontes International Data Corporation (IDC). Aplikasi aduan masyarakat Jakarta itu lolos sebagai finalis dalam kategori Civic Engagement di Asia Pasifik.
Tata cara penentuan pemenang ditentukan oleh voting yang dilakukan melalui laman, https://www.idc.com/ap/smartcities/. Voting itu akan ditutup pada 28 Mei 2019 untuk menentukan yang terbaik di antara finalis lainnya yakni Wellington, Shenzen, dan Seoul.
"Voting kamu adalah wujud apresiasi terhadap Pemprov DKI Jakarta untuk lebih meningkatkan pelayanan warga," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam unggahan di media sosial Instagramnya.
Anies menerangkan aplikasi CRM merupakan kanal aduan masyarakat kepada Pemprov DKI. Permasalahan yang dapat diajukan berbagai macam. Anies mencontohkan lubang di jalan raya yang diadukan masyarakat melalui Twitter @dkijakarta.
Aduan itu selanjutnya akan diintegrasikan ke aplikasi CRM. Sehingga memudahkan koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah dan petugas untuk menyelesaikan laporan masyarakat.
Aduan itu harus segera mendapat tindak lanjut dari dinas terkait, maksimal seminggu sejak aduan dilayangkan. Jika tidak, Badan Kepegawaian Daerah akan mencatatnya.
Per tiga bulan sekali, akan ada rekapitulasi soal laporan masyarakat yang telah mendapat tidak lanjut dan tidak. Konsekuensi dari rendahnya nilai tindak lanjut adalah penahanan Tunjangan Kerja Daerah (TKD) hingga demosi.
"Jadi tidak akan ada pemotongan TKD lagi, tapi langsung penahanan seluruhnya, biar berasa," ujar Anies.