TEMPO.CO, Bekasi - Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi akan melakukan rekayasa arus lalu lintas dengan cara menutup putaran atau u-turn di sejumlah jalur arteri untuk mendukung penerapan sistem one way atau satu arah di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek selama arus mudik.
Baca juga: Pantau Arus Mudik 2019 Tol Tangerang Merak Tambah CCTV
Menurut Yana, jalur arteri dari Cikampek menuju ke Jakarta bakal padat, karena ketika diberlakukan one way, kendaraan bakal menggunakan jalur arteri sepanjang perbatasan Kabupaten Karawang sampai Kota Bekasi. "Kami juga akan menertibkan parkir liar yang berpotensi mengganggu kelancaran arus lalu lintas," kata Yana.
Yana menyebut, sejumlah titik rawan terjadinya kemacetan akibat penyempitan berada di kawasan Sentra Grosir Cikarang, Pasar Induk Cibitung, hingga Pasar Tambun. Karena itu, kata dia, di titik-titik itu akan dijaga petugas mengantisipas pedagang kaki lima memakai badan jalan.
"Kami akan perlebar jalan-jalan yang sekiranya sempit," ujar dia.
Untuk mendukung rekayasa lalu lintas itu, intansinya akan menerjunkan sebanyak 130 personel di sepanjang jalur pantura. Mereka akan bergabung dengan aparat kepolisian setempat yang mengamankan jalur mudik. "Kami sebar ke pertigaan, perempatan atau lampu merah, serta di depan pusat keramaian," ujar Yana.
Baca juga: Janji Atasi Kemacetan, Ini Kelebihan Gerbang Tol Cikampek Utama
Corporate Communication Department Head PT Jasa Marga (Persero) Irra Susiyanti mengatakan, sistem satu arah atau one way akan diterapkan di Tol Jakarta-Cikampek hingga Tol Brebes saat arus mudik Lebaran 2019 mulai 30 Mei hingga 2 Juni 2019. "One way berlaku dari kilometer 29 Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga kilometer 262 Brebes Barat," kata Ira.