TEMPO.CO, Jakarta - PT Transjakarta mengalihkan rute bus Koridor 1 rute Blok M -Kota untuk menghindari demonstrasi massa pendukung Prabowo di depan gedung Bawaslu, Selasa 21 Mei 2019.
Baca: Gesekan Massa May Day dan Polisi Membuat Pagar Transjakarta Rusak
Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph menyatakan pengalihan rute diberlakukan guna menghindari massa yang menggelar unjuk rasa di sekitar kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.
"Mulai hari ini sudah berlaku pengalihan tentatif," kata Daud saat dihubungi, Selasa, 21 Mei 2019.
Pengalihan rute dimulai hari ini pukul 12.00 WIB. Dari Blok M menuju Kota yang mulanya melewati Halte Polda Metro Jaya kini dibelokkan ke kiri setelah keluar dari Halte GBK via koridor 9.
Daud memaparkan, bus selanjutnya masuk jalur lambat lalu melewati Halte JCC. Bus lalu melintasi Halte Slipi Petamburan, Halte Slipi Kemanggisan, dan Halte Harapan Kita.
Bus kemudian melaju di jalur kiri mengarah ke traffic light Tomang lalu belok kanan Halte Tomang Mandala. Rute selanjutnya Halte Tarakan, Halte Petojo, traffic light Harmoni belok kiri, Harmoni, Kota.
Itu artinya, untuk sementara rute bus tak bisa langsung lurus seperti biasanya melewati Bendungan Hilir, Karet Sudirman, Dukuh Atas, Sarinah, Monas, Harmoni, hingga Kota.
Untuk rute dari Kota-Blok M berjalan normal. Menurut Daud, waktu pengalihan arus bersifat tentatif. "Tentatif sesuai perkembangan kondisi lalu lintas," ujar dia.
Baca: Demo 22 Mei 2019, Gerindra DKI: Murni Masyarakat, Sulit Dilarang
Semula massa pendukung Prabowo berencana menggelar aksi 22 Mei 2019. Pada hari itu, rencananya KPU RI mengumumkan hasil rekapitulasi pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg). Namun, KPU telah menuntaskan rekapitulasi itu pada Selasa dinihari tadi. Kerumunan massa pun mulai berbondong-bondong memadati depan kantor Bawaslu hari ini.