TEMPO.CO, Jakarta - Dua korban kerusuhan aksi 22 Mei meninggal di RS Tarakan, Jakarta Pusat. Kepala Humas RSUD Tarakan Reggy S. Sobari mengatakan, ada luka berbentuk bulat di tubuh kedua korban. Namun, Reggy tak bisa memastikan apakah luka itu karena tembakan.
Baca juga: Cerita Tentang Farhan Meninggal Tertembak di Rumah Rizieq Shihab
"Yang saya tahu cuma ada luka berbentuk bulat, karena saat mau diotopsi keluarganya keberatan," kata Reggy di RSUD Tarakan, Rabu, 22 Mei 2019.
Satu korban meninggal bernama Adam Nooryan, 17 tahun. Dia meninggal Rabu pagi sekitar pukul 05.15 WIB. Menurt Reggy, ada luka berbentuk bulat di dadanya. Luka itu tembus sampai ke punggungnya.
Keluarga telah membawa jenazah Adam pulang. Reggy berujar, keluarga tak mau jenazah Adam diotopsi. Adam berdomisili di Jalan Sawah Lio, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat.
Sementara itu korban lainnya tak diketahui identitasnya. RSUD Tarakan hanya memberi inisial AA pada jenazah. Dari informasi yang diperoleh RSUD, AA dibawa dari lokasi aksi di Petamburan, Jakarta Barat. "Ada luka berbentuk bulat di lehernya," ucap Reggy.
Keduanya dibawa ke RSUD Tarakan dalam kondisi masih hidup. RSUD masih sempat menangani keduanya. Namun, kini mereka telah meninggal.
Baca juga: Farhan, Korban Aksi 22 Mei di Markas FPI Berangkat dari Bekasi
Sebanyak 120 korban aksi 22 Mei dibawa ke RSUD Tarakan. Dua di antaranya meninggal. Sementara 79 luka berat dan sisanya luka ringan.