TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau kepada orang tua untuk terus mengawasi aktivitas anak-anaknya, khususnya pada malam dan pagi hari. Imbauan itu Anies sampaikan setelah seorang anak di bawah umur menjadi korban jiwa saat rusuh 22 Mei.
Simak: Demo 22 Mei Ricuh, Anies Sebut 6 Orang Meninggal di Rumah Sakit
"Keluarga pastikan anak-anaknya jangan pergi pada malam hari. Sebaiknya di rumah sehingga terhindar dari peristiwa seperti ini (korban tewas karena demo)," ujar Anies di Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Mei 2019.
Rabu pagi, Anies mengunjungi rumah salah seorang korban tewas, Adam Nooryan, 17 tahun. Dari keterangan yang Anies dapat dari orangtuanya, Adam pergi bermain bersama teman-temannya tapi tak menjelaskan tujuannya.
"Ternyata berada di lokasi yang di situ ada kejadian (kerusuhan) akhirnya jadi korban," ujar Anies.
Dalam kerusuhan yang terjadi dari Selasa malam hingga Rabu malam, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat 347 korban jiwa dan 6 di antaranya meninggal dunia. Para korban itu dirawat di rumah sakit yang tersebar di seluruh Jakarta.
Dari pantauan Tempo di flyover Slipi, Jakarta Barat, salah satu lokasi kerusuhan, banyak ditemukan anak di bawah umur yang ikut dalam bentrok antara warga dengan polisi. Anak-anak tersebut bahkan masih menggunakan seragam sekolah saat bentrok terjadi.
Baca: Satu Orang Tewas dari Rusuh Tanah Abang? Ini Keterangan Rumah Sakit
Mereka ikut melemparkan batu hingga bambu ke arah aparat. Anak-anak itu juga terlihat mengejek polisi untuk memprovokasi.
Simak berita tentang Anies hanya di Tempo.co