TEMPO.CO, Jakarta - Para pekerja di perkantoran Jalan Thamrin nekat melompati pagar pertokoan Sarinah untuk bisa mencapai kantornya, Jumat 24 Mei 2019. Aksi lompat pagar dengan cara memanjat itu dilakukan karena akses jalan di depan Gedung Bawaslu RI masih dibarikade kawat duri.
Baca: Pasca Kerusuhan 22 Mei, Petugas PPSU Kumpulkan Batu 87 Karung di Sekitar Jalan Thamrin
"Ya tidak apa-apa sih," kata salah seorang karyawan di perkantoran Sarinah, Jumat pagi.
Beberapa petugas pasukan oranye bahkan tampak membantu warga untuk memanjat pagar pertokoan Sarinah.
Para pekerja dari arah Bundaran HI juga harus berjalan kaki terlebih dulu untuk menuju Sarinah karena akses jalan dari arah Bundaran HI masih ditutup.
Sisa-sisa kerusuhan di depan Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis pagi, 23 Mei 2019. TEMPO/Egi Adyatama
Moda transportasi umum Transjakarta dari dan menuju halte Bundaran HI, Sarinah, Bank Indonesia, dan Monas pun masih belum beroperasi hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
Situasi kawasan Thamrin hari ini mulai terlihat ramai oleh lalu lalang warga Jakarta yang berjalan kaki di sekitar Gedung Bawaslu RI.
Jalanan pun telah bersih dari puing-puing, sementara sisa gas air mata yang sehari sebelumnya masih mengganggu penciuman dan membuat perih di mata, kini tidak lagi terasa.
Baca: Aksi 22 Mei, Tingkat Hunian Hotel di Kawasan Jalan Thamrin Anjlok
Kemarin, Gubernur DKI Anies Baswedan juga ikut membantu pasukan oranye untuk membersihkan Jalan Thamrin dari sisa-sisa kerusuhan 22 Mei di sekitar kantor Bawaslu. Petugas PPSU DKI bahkan mengumpulkan 87 karung baru dari lokasi itu.