TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diundang Wakil Presiden Jusuf Kalla di rumah dinas JK, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta, Kamis malam, 23 Mei 2019. Anies berujar, dirinya diajak untuk menjelaskan situasi di Jakarta pasca kerusuhan 22 Mei.
Baca juga: Begini Anies Bandingkan Rusuh 22 Mei dengan Kerusuhan Mei 1998
"Mereka ingin mendengar update-updatenya seperti apa. Itu saja porsi saya," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Mei 2019.
Dalam pertemuan itu, JK mengundang beberapa tokoh agama dan masyarakat di rumah dinasnya. Pertemuan berkaitan dengan kondisi nasional pascarekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum 2019 yang berujung pada rusuh 22 Mei.
Selain Anies, hadir dalam pertemuan itu Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie, Koordinator Presidium KAHMI Hamdan Zoelva, Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, dan Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD.
Tampak pula Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini, Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mukti, MenteriPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Bikrokrasi Syafruddin, dan Gubernur Leembaga Ketahanan Nasional Agus Widjojo.
Anies menganggap, pertemuan itu seperti sebuah forum untuk memberikan pandangan kepada JK. Pertemuan berlangsung hingga malam hari. Tokoh-tokoh yang datang bergantian menyampaikan pemikirannya.
"Jadi bukan forum diskusi dengan saya tapi saya diminta untuk menyampaikan apa yang terjadi di Jakarta," ucap Anies.
Baca juga: Anies Sebut Korban Kerusuhan 22 Mei Mencapai 347 Orang
Sebelumnya, Anies meminta warga Jakarta untuk tidak khawatir bepergian karena kondisi Ibu Kota aman setelah kerusuhan sejak 21 hingga 23 Mei 2019. Namun, polisi masih menetapkan status Jakarta siaga 1.