TEMPO.CO, Bekasi - Meski lebaran masih sepuluh hari lagi, namun kaum urban di Kota Bekasi, Jawa Barat. sebagian memilih mudik lebih awal menggunakan bus. Walhasil, di terminal dan pemberangkatan bus di kantor perusahaan otobus atau agen tiket di Jalan HM. Joyomartono, Bekasi Timur, mulai ramai pemudik ke berbagai daerah.
Baca juga: Proyek Tol Becakayu di Bekasi Disetop H-7 sampai H+7 Lebaran
Berdasarkan pengamatan Tempo, Ahad, 26 Mei 2019, sekitar pukul 13.00 WIB, di sejumlah agen tiket dan titik pemberangkatan bus dari perusahaan otobus masing-masing di Jalan HM. Joyomartono, puluhan penumpang dengan membawa koper maupun kardus menunggu bus mereka datang.
"Setiap mudik, saya memang pulang lebih cepat," ucap Widodo, 47 tahun, pemudik tujuan Pacitan, Jawa Timur. Pria yang tinggal di Bekasi Timur ini mengaku pulang kampung lebih awal agar bisa menikmati liburan lebih lama di kampung halamannya.
"Kembali lagi ke Bekasi tanggal 10 Juni, karena setelah lebaran tidak mengambil cuti," ujar karyawan swasta ini.
Pemudik lainnya, Nasrudin (40), pulang kampung lebih awal karena keburu kangen dengan keluarganya. Apalagi, anaknya sedang sakit di kampungnya di Madiun, Jawa Timur. Tahun ini ia memilih mudik lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Biasanya H-3, sekarang H-10 sudah pulang," ujar dia.
Di Terminal Bekasi juga demikian. Sejumlah pemudik dengan membawa koper hingga kardus besar mulai tampak. Tempo mengamati bus hendak berangkat menuju ke Sumatera, sejumlah penumpangnya segera naik dibantu oleh kondektur menaruh barang bawaannya di bagasi.
Karyawan perusahaan otobus Safari Dharma Raya di Jalan Joyomartono, Bayu (35), mengakui gelombang arus mudik sudah mulai tampak pada 10 hari menjelang lebaran. Namun, dibandingkan dengan periode yang sama, jumlah penumpang menurun drastis. "Tahun lalu H-10, kami bisa menjual sampai 100 tiket, sekarang baru 40 tiket," ucap Bayu.
Baca juga: Satu Arah Tol Cikampek Saat Mudik, Begini Rekayasa di Bekasi
Bayu memprediksi adanya lonjakan penumpang yang signifikan pada H-4 atau 1 Juni mendatang. Sebab, setiap tahun empat hari atau tiga hari menjelang mudik lebaran menjadi puncak arus mudik menggunakan bus. "Mudah-mudahan penumpang banyak, meski banyak yang menggelar mudik gratis," ucap Bayu yang mengelola bus jurusan Jawa Tengah.