Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

GNKR Tunda Doa Bersama Korban Tewas Aksi 21-22 Mei ke Rabu

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat membubarkan diri seusai melakukan aksi demo di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2019.  Koordinator lapangan Aksi 22 Mei atau Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR), Jumhur Hidayat, meminta massa unjuk rasa pulang. TEMPO/Subekti.
Massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat membubarkan diri seusai melakukan aksi demo di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2019. Koordinator lapangan Aksi 22 Mei atau Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR), Jumhur Hidayat, meminta massa unjuk rasa pulang. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) menunda doa bersama atas peserta aksi 21-22 Mei 2019 yang tewas dalam demonstrasi yang berujung kerusuhan di beberapa titik di Jakarta.

Anggota Persaudaraan Alumni (PA) 212 Bernard Abdul Jabbar mengatakan, acara tersebut diundur mengingat belum ada surat pemberitahuan resmi.

Baca : Kerusuhan 22 Mei, Mereka Tak Ada Kabar Setelah Ditangkap Polisi

"Tidak ada hari ini karena memang surat pemberitahuannya belum ada. Jadi diundur hari Rabu lusa," kata Bernard saat dihubungi, Senin, 27 Mei 2019.

GNKR disebut sudah menyatu dengan PA 212. Dewan Pembina Majelis Syuro DPP Front Pembela Islam (FPI) Muchsin Alatas sebelumnya menyampaikan, segala unjuk rasa yang digelar GNKR mendapat dukungan organisasi yang tergabung di PA 212.

Suasana pasca kerusuhan aksi 22 Mei di sekitaran wilayah MH. Thamrin, Jakarta, Kamis, 23 Mei 2019. ANTARA

Bernard menuturkan doa bersama bakal digelar di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI pada Rabu, 29 Mei 2019. Menurut Bernard, GNKR tidak mengundang keluarga korban, pejabat, atau politikus. Dia mempersilakan siapa pun untuk menghadiri doa bersama, baik warga, pejabat, atau politikus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Doa bersama, dia melanjutkan, merupakan bentuk kepedulian GNKR terhadap korban kerusuhan 22 Mei. Hal itu mengingat delapan orang tewas dan ratusan luka-luka. Bahkan, Bernard berujar, masih ada massa yang hilang.

"Untuk mengenang kembali peristiwa yang kemarin terjadi di Bawaslu" ucap dia.

Massa menggelar aksi di depan kantor Bawaslu pada 21-22 Mei 2019. Mereka memprotes hasil Pemilu 2019. KPU telah menetapkan pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin sebagai pemenang dalam pilpres pada Selasa dinihari, 21 Mei 2019.

Baca : Ada Warga Ragukan Andri Bibir di Video Viral Brimob Brutal

Aksi 21-22 Mei yang semula damai berubah ricuh dan berujung kerusuhan. Massa dan polisi mulai bentrok pada Selasa malam, 21 Mei 2019 di sekitaran Tanah Abang, Jakarta Pusat. Hingga hari ini, delapan orang meninggal.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sidang MK, Abdullah Hehamahua: Aksi Demo Hingga Sidang Putusan MK

18 Juni 2019

Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat Untuk Kemanusian & Keadilan melakukan aksi di sekitar Patung Kuda, Monas, Jakarta, Selasa, 18 Juni 2019. TEMPO/Subekti.
Sidang MK, Abdullah Hehamahua: Aksi Demo Hingga Sidang Putusan MK

Koordinator lapangan unjuk rasa di Tugu Patung Kuda, Abdullah Hehamahua, mengatakan aksi akan ada di setiap sidang Mahkamah Konstitusi atau sidang MK.


Aksi Lagi di Sidang MK, GNKR Bawa Ondel-ondel

18 Juni 2019

Dua Ondel-ondel ikut memeriahkan aksi mengawal sidang gugatan Pilpres di Mahkamah Konstitusi oleh Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR), Selasa, 18 Juni 2019. Tempo/M Yusuf Manurung
Aksi Lagi di Sidang MK, GNKR Bawa Ondel-ondel

Seperti aksi sidang MK sebelumnya, GNKR mengaku tidak mendukung salah satu paslon, baik Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandiaga.


Polisi Temukan Lokasi Tewasnya 5 Orang di Kerusuhan 21-22 Mei

17 Juni 2019

Sejumlah orang berhamburan setelah helikopter menyiramkan air untuk memadamkan ban yang dibakar oleh massa saat kerusuhan 22 Mei di Jalan KS Tubun, Jakarta, Rabu, 22 Mei 2019. Polisi telah menangkap 99 orang tersangka pelaku kerusuhan di Petamburan. TEMPO/Amston Probel
Polisi Temukan Lokasi Tewasnya 5 Orang di Kerusuhan 21-22 Mei

Tim investigasi Polri menemukan tempat kejadian perkara (TKP) lima dari total sembilan korban tewas kerusuhan 21-22 Mei 2019.


Kapolri Akan Bawa Hasil Investigasi Aksi 21-22 Mei ke Komnas HAM

6 Juni 2019

Abdul Rajak dan Ismail, pedagang yang menjadi korban kerusuhan 22 Mei, usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, 24 Mei 2019. Tempo/Friski Riana
Kapolri Akan Bawa Hasil Investigasi Aksi 21-22 Mei ke Komnas HAM

Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan akan membawa hasil investigasi kerusuhan pada aksi 21-22 Mei ke Komisi Nasional HAM.


Kapolri: Polisi Selidiki Kronologi Aksi 21-22 Mei

5 Juni 2019

Petugas kepolisian bertahan saat digempur lemparan batu dan petasan dari peserta Aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu, Jakarta, 22 Mei 2019. Bentrokan pecah di depan Kantor Bawaslu sekitar pukul 20.15. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kapolri: Polisi Selidiki Kronologi Aksi 21-22 Mei

Jenderal Tito Karnavian mengatakan massa yang menggelar unjuk rasa dan memicu kerusuhan berasal dari kelompok yang berbeda.


Cerita JK: Prabowo Kontak Sejumlah Orang Minta Setop Aksi Massa

5 Juni 2019

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan keterangan kepada awak media setelah pertemuan dengan sejumlah tokoh Muslim di rumah dinas wakil presiden, Jakarta, Senin, 22 April 2019. ANTARA
Cerita JK: Prabowo Kontak Sejumlah Orang Minta Setop Aksi Massa

Jusuf Kalla bercerita bahwa Prabowo menelepon sejumlah orang meminta hentikan aksi massa 21-22 Mei 2019.


Tabir Kerusuhan 22 Mei, Anies Sebut Akan Kooperatif Buka CCTV DKI

2 Juni 2019

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut membersihkan jalan sisa demonstrasi dan huru hara di depan Gedung Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Mei 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Tabir Kerusuhan 22 Mei, Anies Sebut Akan Kooperatif Buka CCTV DKI

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bakal kooperatif bila diminta membuka isi kamera pemantau alias CCTV terkait tabir kerusuhan 22 Mei 2019.


Ada Bambu Runcing di Mobil Ambulans Saat Aksi GNKR Sumut

31 Mei 2019

Massa aksi GNPF MUI Sumatera Utara bersama lintas organisasi masyarakat lainnya melaksanakan Sholat Ashar berjamaah sebelum menuju Kantor Bawaslu Sumatera Utara untuk menyampaikan protes dugaan pelanggaran Pemilu 2019, pada Jumat, 10 Mei 2019. TEMPO/IIL ASKAR MONDZA
Ada Bambu Runcing di Mobil Ambulans Saat Aksi GNKR Sumut

Kepolisian Resort Kota Besar Medan menemukan bambu runcing dalam mobil ambulans saat GNKR Sumatera Utara menggelar unjuk rasa menolak hasil pilpres.


Polisi Tetapkan Ketua GNKR Sumatera Utara Tersangka Makar

31 Mei 2019

Ketua GNKR Sumatera Utara, Rabualam Syahputra, saat konferensi oleh Polrestabes Medan pada Jumat, 31 Mei 2019 / Foto : IIL ASKAR MONDZA
Polisi Tetapkan Ketua GNKR Sumatera Utara Tersangka Makar

Kepolisian Medan menetapkan Ketua Gerakan Nasional Rakyat Sumatera Utara Rabualam Syahputra sebagai tersangka kasus makar.


AZ Dibekuk Terkait Pembunuhan di Kerusuhan 22 Mei, Ketua RT Kaget

30 Mei 2019

Pos Satpam Peruri di Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tempat Irfansyah, tersangka dugaan rencana pembunuhan empat tokoh nasional ditangkap, Selasa, 28 Mei 2019. Tempo/M Yusuf Manurung
AZ Dibekuk Terkait Pembunuhan di Kerusuhan 22 Mei, Ketua RT Kaget

AZ, 44 tahun, pria terduga sebagai pencari eksekutor dan eksekutor rencana pembunuhan empat tokoh pada kerusuhan 22 Mei 2019, tinggal di Ciputat.