TEMPO.CO, Jakarta - Rusuh 22 Mei telah menyebabkan sejumlah warga kehilangan tempat usahanya karena penjarahan dan pembakaran. Salah satunya adalah Rini. Warung kelontongnya di Petamburan, Jakarta Barat mengalami kerusakan parah akibat perilaku massa.
Pada saat kejadian, Rabu, 22 Mei lalu sekitar pukul 04.00 WIB, tiba-tiba gas air mata ditembakkan di depan warungnya yang buka 24 jam. Semua orang yang ada di dalam warungnya berlarian.
Baca: 15 Catatan Koalisi Masyarakat Sipil terhadap Kerusuhan 21-23 Mei
"Pas balik setelah gas air matanya habis, eh semua sudah habis, isi kulkas dan kulkasnya juga dilempar, semua rusak," kata Rini di kantor Kementerian Sosial, Senin, 27 Mei 2019.
Rini mengaku masih terguncang. Ia pun belum tahu pasti nilai kerugian yang harus ditanggung.
Namun ia juga tidak menyangka akan mendapatkan bantuan dari pemerintah. "Tidak nyangka sih, terima kasih banyak. Kirain kita tidak ada modal lagi jadi bingung. Tapi tiba-tiba kemarin disurvei, kaget juga, terima kasih, Alhamdulillah," kata Rini.
Sejumlah orang melempari polisi dalam kerusuhan 22 Mei di kawasan Petamburan, Jakarta Barat, Rabu, 22 Mei 2019. Massa perusuh sempat membakar 25 mobil di depan Asrama Brimob Petamburan. TEMPO/Amston Probel
Selain Rini, sejumlah pedagang mengalami hal serupa, Seperti Ismail dan Abdul Rajab. Kios mereka yang ada di sekitaran Mall Sarinah dijarah dan dibakar massa pada 23 Mei lalu.
Pemerintah, melalui Kementerian Sosial memberikan bantuan modal usaha dalam skema Usaha Ekonomi Produktif senilai Rp 5 juta per orang kepada lima warga yang tempat usahanya rusak akibat kerusuhan 22 Mei.
"Biasanya kami memberikan UEP sebesar Rp 2 juta tapi kami memutuskan khusus untuk korban bencana sosial di Jakarta kami berikan maksimum Rp5 juta per kepala," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita saat menyerahkan bantuan tersebut.
Baca: Kerusuhan 22 Mei, Fasum DKI Rusak hingga Rp 100 Juta
Agus berharap dengan bantuan itu, mereka bisa segera memulai usahanya kembali. "Semoga bisa digunakan untuk jadi modal memulai kembali usahanya agar bisa hidup normal dan usaha kembali berjalan," kata dia.
Selain memberikan bantuan modal usaha, Kementerian Sosial memberikan bantuan bahan pokok kepada lima korban bencana sosial rusuh 22 Mei tersebut. Kerusuhan itu terjadi di sekitar kawasan Tanah Abang, Petamburan dan Jalan Wahid Hasyim.