TEMPO.CO, Bogor – Setelah Tajudin menjadi tersangka kepemilikan senjata ilegal dan dugaan eksekutor pembunuh empat tokoh nasional, sang istri Lita (39) terpaksa berbohong kepada kedua anaknya.
Baca: Istri Yakin Tajudin Bukan Eksekutor Pembunuh 4 Tokoh Nasional
Lita mengatakan, kedua anak Tajudin hingga saat ini belum mengetahui kasus yang menjerat ayahnya. “Kadang anak saya banyak nanya, bapak ke mana kapan pulang, sedih juga. Saya jawab lagi ada urusan di polda, gitu,” kata Lita bercerita kepada Tempo, Kamis 30 Mei 2019.
Lita mengatakan, alasan dirinya tidak mengungkapkan kasus suaminya kepada anaknya mengingat sang anak masih duduk dibangku sekolah dasar.
“Nggak mungkin saya terus terang, takut keganggu anak-anak pikirannya di sekolah,” kata Lita.
Dia juga mengkhawatirkan psikologis anak di sekolah, ketika sang anak diketahui merupakan anak Tajudin.
“Makanya saya nggak mau deh anak saya diekspos atau apa, kasihan dia kalau tau, kalau jelek namanya kasihan, dia kan nggak ngerti juga,” kata Lita.
Sambil menitihkan air mata, Lita masih percaya jika sang suami tidak terlibat dalam aksi kerusuhan 22 Mei lalu.
Lita berharap, permasalahan yang menjerat sang suami segera selesai mengingat ia percaya suaminya tidak bersalah. “Harapan saya cepat selesai aja masalah ini,” kata Lita.
Perempuan ini berharap Tajudin, yang menjadi tulang punggung keluarganya, cepat kembali. “Dia tulang punggung, sekarang keadaan begini saya juga bingung penghasilan dari mana, anak habis lebaran kan udah mulai sekolah, untuk ongkos dan sebagainya,” kata Lita.
Tajudin merupakan satu dari enam tersangka yang ditangkap Polda Metro Jaya terkait kasus kepemilikan senjata ilegal serta dugaan perencanaan pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dan seorang pemimpin lembaga survei swasta pada saat aksi 22 Mei 2019 di Jakarta.
Keenam tersangka itu berinisial HK, AZ, IR, TJ, AD, dan AF ditangkap dalam rentang waktu 21-24 Mei 2019.
Tajudin ditangkap Jumat 24 Mei 2019 sekitar pukul 08.00 di Jalan Raya Sentul, Citeureup, Kabupaten Bogor. Saat ditangkap mantan anggota marinir itu positif mengkonsumsi narkoba.
Baca: Tajudin, Tersangka Kepemilikan Senjata Ilegal Raib Sejak 5 Tahun
Tajudin diduga berperan sebagai eksekutor pembunuh dan menguasai senjata api rakitan laras pendek cal 22 dan senjata api rakitan laras panjang cal 22. Dia dijanjikan menerima imbalan uang Rp 55 juta atas aksinya. Empat tokoh nasional yang disebut menjadi target pembunuhan itu adalah Menko Polhukam Wiranto, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, serta Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.