TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta hanya mengoperasikan tujuh rangkaian kereta selama libur Lebaran 2019 pada 1 sampai 9 Juni. Jumlah kereta tersebut hanya setengah dari yang biasanya MRT operasikan saat hari biasa, yakni 14 rangkaian.
"Pemberlakuan ini sesuai dengan Keputusan Bersama Tiga Menteri mengenai Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2019," kata Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin saat dihubungi Tempo, Senin, 3 Juni 2019.
Baca: Libur Lebaran, PT KCI Tetap Operasikan 938 Perjalanan KRL Sehari
Pemberlakuan pengoperasian setengah dari total armada itu berdampak pada jarak kedatangan kereta MRT atau headway. Di hari biasa, headway kereta adalah setiap 5 menit, namun kini menjadi 10 menit.
Selain itu, jumlah perjalanan kereta per harinya dipangkas. Dari yang biasanya 285 perjalanan dalam sehari, kini hanya menjadi 219 perjalanan. Sedangkan untuk jam operasional tak ada perubahan, MRT tetap beroperasi dari pukul 05.00 hingga 24.00.
Kamaluddin menjelaskan pola operasi yang berlaku selama musim libur Lebaran 2019 ini mirip dengan yang diberlakukan MRT setiap weekend. Pola ini diberlakukan karena jumlah penumpang MRT saat libur tak sebanyak saat hari kerja. Sebab, mayoritas pengguna loyal MRT merupakan pekerja kantoran di sekitar Sudirman - Thamrin.
Selama musim libur Lebaran, Kamaluddin menjelaskan MRT tetap memberlakukan pengamanan di dalam stasiun sesuai standar operasional. Pengamanan itu antara lain hand metal detector di setiap pintu masuk, gerbang metal detector di pintu masuk wilayah tak berbayar, serta patroli pengaman setiap dua jam.