TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan peresmian kereta Light Rail Transit atau LRT Jakarta akan kembali mundur. Batalnya peresmian kereta ringan cepat sebelum Lebaran itu karena ada permasalahan administrasi.
"Kalau menurut Dinas Perhubungan dan PT Jakpro, masalah administrasi LRT bisa diselesaikan sebelum akhir tahun," kata Anies di Kalideres, Jakarta Barat, Senin, 3 Juni 2019.
Baca: Jakpro Persiapkan Trase LRT ke Jakarta International Stadium
Anies menjelaskan pihaknya menjunjung prinsip good governance atau tata pemerintahan yang baik dalam proses peresmian LRT. Sehingga, dia ingin benar-benar memastikan proses penyelesaian administrasi LRT tak menyisakan masalah apapun.
"Good governance itu penting karena ini merupakan proyek dengan nilai investasi besar. Bila tata kelolanya ada masalah, maka masalahnya akan terbawa terus," kata Anies.
Anies sebelumnya menargetkan peresmian LRT Jakarta sebelum hari Lebaran atau pada awal Juni 2019. Ia menyebut ada beberapa syarat administratif yang LRT belum kantongi hingga saat ini, antara lain rekomendasi teknis dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, surat penugasan dari PT Jakpro, izin usaha, izin prasarana dan Izin Mendirikan Bangunan untuk seluruh stasiun.
Baca: Sudah 97 Persen, LRT Jakarta Ditargetkan Beroperasi Bulan Depan
Ketika semua izin tersebut LRT miliki, maka selanjutnya akan ada perjanjian kerja sama (PKS) antara PT LRT Jakarta dengan Pemprov DKI. "Aspek-aspek ini nampaknya kecil, tapi punya konsekuensi kepada ketertiban," ujar Anies.
Saat ini, LRT Jakarta memiliki panjang lintasan 5,8 kilometer, yang melintang dari kawasan Rawamangun, Jakarta Timur ke Kelapa Gading, Jakarta Utara. Keretang ringan itu telah selesai melakukan uji coba yang melibatkan publik pada April 2019.