TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya memprediksi ibu kota akan diserbu pendatang baru hingga 71 ribu orang usai Lebaran 2019. Jumlah itu didapat setelah melihat pertumbuhan lapangan pekerjaan di Jakarta.
"Meningkat dibanding tahun lalu yang jumlahnya 69 ribu," kata Anies di Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Senin, 3 Juni 2019.
Baca: Operasi Yustisi Pendatang, Anies: Jangan Negatif ke Orang Miskin
Anies menjelaskan meningkatnya jumlah pendatang menggambarkan pertumbuhan ekonomi yang meningkat di ibu kota. Ia berharap ke depannya pertumbuhan ekonomi itu tak hanya terjadi di Jakarta saja, tetapi di kota lain agar penyebaran pendatang dapat merata.
"Kami berharap pertumbuhan lapangan pekerjaan tidak terkonsentrasi di DKI saja," kata Anies.
Banjirnya Jakarta oleh pendatang terjadi setiap tahun. Menurut data dari Biro Tata Pemerintah pada tahun 2017, jumlah pendatang mencapai 70.752 orang. Adapun usaha pengendalian penduduk yang Pemprov DKI lakukan, antara lain dengan menggelar Operasi Bina Kependudukan (Binduk) oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Baca: DKI Jakarta Ajukan Syarat Bagi Pendatang Setelah Lebaran 2019
Meskipun ada Operasi Binduk, Anies tak melarang para pendatang ke Jakarta. Menurut dia, Jakarta bisa maju seperti saat ini tak lepas dari peran pendatang.
Anies meminta masyarakat tak ikut melarang pendatang baru. Menurut dia, para pendatang yang sudah menetap dan bermukim di Jakarta harus menghargai pendatang baru berikutnya. "Kenapa yang dulu boleh datang, lalu yang datang kemudian jadi dianggap jangan datang? Kita semua datang ke berbagai tempat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, jadi prinsip keadilan, kasih kesempatan," ujarnya.