TEMPO.CO, Jakarta - Plt Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko menyebut penjualan tiket online sudah diterapkan di Pelabuhan Kali Adem, Jakarta Utara.
Baca: Arus Balik di Pelabuhan Tanjung Priok, 5.104 Pemudik Sudah Tiba
Sigit menuturkan, penerapan sistem tiket online berjalan setelah terbakarnya kapal Zahro Express pada 2017.
"Sudah dilakukan sejak musibah Zahro Express. Kita lakukan pembenahan salah satunya ticketing karena tiket ini penting untuk manifes," kata Sigit di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 11 Juni 2019.
Menurut Sigit, setiap kapal yang berangkat membawa penumpang menyeberang pulau harus dilengkapi dengan manifes. Sistem seperti ini telah dilaksanakan oleh semua operator kapal yang beroperasi di Pelabuhan Kali Adem. Ini berlaku untuk seluruh kapal baik tradisional ataupun yang dikelola Dinas Perhubungan dan swasta.
"Ada website penyelenggara wisata yang udah bekerja sama dengan mereka," ucap dia.
Sistem tiket online ini disinggung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ketika sedang meninjau sejumlah kapal yang akan berangkat dari Pelabuhan Kali Adem menuju beberapa pulau di Kepulauan Seribu, seperti Pulau Pari, Pulau Pramuka, Pulau Bidadari hingga Pulau Kahyangan saat libur Lebaran 2019.
Dia mengusulkan pemerintah DKI menggunakan sistem tiket online di Pelabuhan Kali Adem. Budi Karya menilai penjualan tiket yang masih tradisional membuat waktu kapal bersandar hingga bisa berlayar untuk menyeberang menjadi lebih lama.
Baca: Anies Baswedan vs Dishub DKI: Siapa Bayar Denda Ratna Sarumpaet?
"Itu perlu dievaluasi. Oleh karena itu saya imbau Pemerintah DKI Jakarta nanti gunakan sistem tiket online, sehingga dari awal tahu manifes itu siapa dan tinggal diprint saja tidak ditulis dengan tangan," kata Budi Karya di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat, 7 Juni 2019.