TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah penumpang yang tiba pada puncak arus balik di Terminal Bus Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, meningkat hampir 179 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca: Arus Balik di Pelabuhan Tanjung Priok, 5.104 Pemudik Sudah Tiba
Kepala Satuan Pelaksana Operasional dan Kemitraan Terminal Pulogebang Emiral August mengatakan, peningkatan itu terjadi karena beberapa hal.
"Ada masyarakat yang mengatakan saat ini naik bus lebih nyaman dan pelayanannya lebih bagus. Selain itu, ada juga faktor tingginya harga tiket moda transportasi lain seperti pesawat," ujar Emiral di Terminal Pulogebang, Jakarta, Rabu 12 Juni 2019.
Dia mengatakan saat puncak arus balik Lebaran di Pulogebang pada Minggu 9 Juni 2019 ada 14.612 penumpang yang tiba di terminal. Para penumpang itu balik menggunakan 555 bus.
Pada 2018, hanya ada 6.988 penumpang dengan 270 kendaraan yang sampai di Terminal Pulogebang saat puncak arus balik Lebaran di H+4.
Penumpang bus asal Padang, Sumatera Barat, bernama Indra mengatakan bahwa keputusan itu diambilnya karena tiket pesawat mahal. "Saya sudah membandingkan harga bus dan pesawat. Jauh sekali bedanya," katanya.
Lain lagi dengan Deska, penumpang dari Purwokerto, Jawa Tengah, yang mengaku lebih nyaman naik bus daripada transportasi lain. "Saya memang sengaja naik bus," tutur dia.
Baca: Lonjakan Penumpang Terminal Pulogebang Diprediksi 2 Kali Terjadi pada Arus Balik 2019
Meski meningkat lebih dari 100 persen, tidak ada kejadian negatif di Terminal Pulogebang selama arus balik berlangsung. "Semua dalam keadaan aman. Terminal diamankan oleh personel TNI, Polri dan pemerintah provinsi DKI Jakarta. Kami juga menyediakan 64 kamera pantau atau CCTV dan pos-pos pengamanan. Penumpang ataupun pengendara yang sakit dapat berobat ke posko kesehatan dengan cuma-cuma. Untuk bus, kami rutin mengadakan uji kelayakan atau ramp check," kata Emiral.