TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan tiga Kegiatan Strategis Daerah (KSD) soal pengelolaan sampah kepada Dinas Lingkungan Hidup DKI. Salah satunya adalah bagaimana dinas mengurangi sampah pada sumbernya. Dinas LH mencatat setiap harinya DKI memproduksi 7.500 ton sampah.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih menyatakan ada beberapa cara yang seluruhnya harus direalisasikan. Andono menyebutnya sebagai puzzle yang saling melengkapi demi mencapai satu tujuan, yakni mereduksi sampah.
Baca: Depok Dapat Lampu Hijau Buang Sampah di TPPAS Lulut-Nambo
"Ini puzzle-puzzle yang endingnya mengurangi sampah kita, yang mohon maaf dalam tanda kutip masih dibuang ke TPA (tempat pembuangan akhir)," kata Andono di JSC Hive, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Juni 2019.
Puzzle pertama adalah penegakan hukum berupa peraturan gubernur (pergub) pembatasan kantong plastik. Pergub ini nantinya mewajibkan pengusaha untuk menggunakan plastik yang ramah lingkungan atau bisa didaur ulang.
Untuk saat ini, Anies belum mengesahkan pergub tersebut meski draf sudah rampung. Anies sebelumnya mengembalikan draf pergub kepada Dinas LH. Dia memerintahkan Dinas LH untuk meminta tanggapan dan melihat reaksi pengusaha atas draf itu.
Baca: Sepanjang Mudik Lebaran 2018, Timbunan Sampah Capai 13.500 Ton
Karena itu, Andono mengatakan pihaknya menggelar lomba mengurangi sampah plastik di restoran dan gedung Ibu Kota. Program ini dinamakan Jakarta Less Waste Building and Restaurant Initiative 2019 dengan target partisipan 100 restoran dan 100 gedung.
Andono menganggap program ini sebagai puzzle kedua yang bakal melengkapi pergub pembatasan kantong plastik. Menurut dia, pergub harus disosialisasikan terlebih dulu agar pengusaha siap menjalankan kebijakan pemerintah. Apabila pergub sudah diteken, sebanyak 6 ribu restoran dan gedung di DKI harus menaati kebijakan itu.
"Iya tentunya supaya benar-benar matang sehingga ketika disahkan bisa langsung diterapkan. Kita tidak ingin kebanyakan aturan tapi tidak bisa diterapkan," kata Andono.
Puzzle ketiga adalah menjalankan program Bank Sampah. Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas LH DKI Rahmawati menyebut ada 1.500 Bank Sampah yang tersebar di setiap rukun warga (RW) Jakarta. Total nasabah mencapai 90 ribu orang.