TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Kemakmuran Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, mengungkap perbedaan demo 22 Mei lalu dengan hari ini, Jumat 14 juni 2019. Hari ini bertepatan dengan sidang perdana gugatan Prabowo-Sandi atas hasil pemilu di Mahkamah Konstitusi yang juga diantisipasi akan disertai demontrasi massa pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 itu.
Baca juga: Kerusuhan 22 Mei, Ini Kronologis Pistol Glock 17 Brimob Dicuri
Staf Dewan Kemakmuran Masjid Sunda Kelapa, Rahma Khairunnisa, mengatakan kalau untuk demonstrasi kali ini Masjid Sunda Kelapa jauh lebih sepi. Dia memantaunya sejak Kamis malam. "Sampai hari ini Masjid sepi," katanya saat ditemui di kantor Masjid Sunda Kelapa pada Jumat pagi.
Menurut Rahma, Masjid Sunda Kepala sempat ramai dikunjungi massa pada 21-22 Mei lalu. Saat itu, dia menambahkan, jemaah memenuhi masjid hingga meluber ke serambi.
Rahma tidak tahu massa datang bagian dari pengunjuk rasa ke Bawaslu menolak hasil pemilu atau jemaah itikaf karena bertepatan dengan malam Nuzulul Quran 17 Ramadan. "Kami tidak bisa bedakan sebab massa masih tetap banyak hingga tengah malam," ujarnya.
Kondisi serupa terjadi di Masjid Cut Meutia, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Kali ini tak terlihat aliran massa seperti yang pernah terjadi 21-22 Mei lalu. "Cuma ada enam orang tadi pagi singgah untuk salat duha sekitar pukul tujuh," kata petugas satuan pengamanan masjid itu, Iwan.
Baca juga: Terbitkan IMB Reklamasi, Ini Pernyataan Anies Saat Cabut Izinnya
Iwan mengisahkan, massa demo 22 Mei pendukung Prabowo-Sandi pernah memenuhi Masjid Cut Meutia. Saat itu, ada sekitar 200 orang yang singgah dan menumpang beristirahat di luar masjid. "Kami bolehkan mereka istirahat asal tidak tidur di dalam masjid," ucapnya.