TEMPO.CO, Bogor - Setelah pengakuan sejumlah tersangka perencana pembunuhan tokoh nasional dalam rusuh pada21 dan 22 Mei 2019 muncul di publik, istri salah satu tersangka angkat bicara. Lita, 39 tahun, adalah istri Tajudin.
a ditayangkannya pengakuan para tersangka yang diduga mendapat perintah untuk membunuh sejumlah tokoh nasional lalu, oleh aparat kepolisian pada Selasa 11 Juni 2019 lalu, Istri tersangka TJ, Lita (39) lebih memilih diam.
Baca: Pengacara: Kasus Kivlan Zen Tak Terkait Rencana Pembunuhan
Disambangi di rumah kontrakannya, RT 02/03, Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Lita hanya bersedia berbicara sebentar dengan Tempo. “Saya mohon maaf, yaSaya lagi pusing ini, mikirin anak mau sekolah, butuh biaya,” kata Lita dengan mimik memelas pada Kamis lalu, 13 Juni 2019.
Menurut Lita, dia telah bertemu dengan suaminya setelah penangkapan. Namun, dia merahasilan lokasi pertemuan itu. Dalam perjumpaan, dia mengatakan, tak mebicarakan kasus dengan suaminya.
"Dia cuma tanya kabar dan nasib anak-anak,” tutur Lita.
Dia lantas menyatakan tidak ingin membahas latarbelakang keterlibatan Tajudin dalam kasus percobaan pembunuhan tokoh nasional yang diduga dilakukan bersama tujuh tersangka lainnya. “Pokoknya, sekarang saya mikirin anak anak aja, soal kasus itu ya saya liat dari media aja."
Dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, pada Selasa 11 Juni 2019, polisi menayangkan video pengajuan tiga dari delapan tersangka. Ketiganya diduga sebagai calon eksekutor atau perencana pembunuhan, yaitu Haji Kurniawan alias HK alias Iwan, IR alias Irfansyah, dan Tajudin.
Baca juga: Istri Yakin Tajudin Bukan Eksekutor Pembunuh 4 Tokoh Nasional
Menurut mereka, sasarannya adalah Menko Polhukam Wiranto, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Staf Khusus Presiden Jokowi Bidang Intelijen Gories Mere, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya.
Tersangka Tajudin mengaku mendapat perintah menjadi eksekutor terhadap Luhut, Budi Gunawan, Wiranto, dan Gories Mere melalui Iwan. “Saya mendapat perintah dari Mayjen Purn Kivlan Zen melalui Haji Kurniawan alias Iwan untuk menjadi eksekutor,” ujar Tajudin. Kivlan telah membantah tuduhan merencanakan pembunuhan tokoh tersebut.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA