TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) masih kesulitan mencari keberadaan keluarga kliennya, Markus Ali, yang diduga sebagai pemuda dalam video viral pemukulan oleh oknum Brimob saat kerusuhan pada 23 Mei 2019.
Baca juga: Jenguk Markus Ali di RS Polri, Komnas HAM: Paling Parah
Falis Aga Triatama, kuasa hukum keluarga Markus Ali, mengatakan saat ini keluarga yang ditangani oleh KontraS baru kekasih Markus berinisial Va. Falis menjelaskan, beberapa faktor kesulitan pencarian keluarga kliennya.
"Pertama, KTP (Kartu Tanda Penduduk) Markus tidak tahu ada di mana, jadi sulit untuk mendatangi rumahnya berdasarkan KTP," kata Falis kepada Tempo, Senin, 17 Juni 2019.
Menurut Falis, Va sudah mencoba menghubungi keluarga Markus via media sosial, tapi belum kunjung dibalas. "Ketiga, adanya pembatasan akses terhadap Markus yang membuat kami kesulitan untuk menanyakan soal keluarganya yang ada di Jakarta maupun di kampung," kata dia.
Kemarin, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyatakan telah menjenguk Markus Ali. Ia datang bersama anggota Komnas lainnya, Mochammad Choirul Anam ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Mereka datang untuk melihat langsung kondisi tiga orang yang masih dirawat intensif di RS Polri Kramat Jati. Selain Markus Ali, dua lainnya adalah Akbar dan Abdul Halim. Ketiganya diduga menjadi korban kekerasan anggota Brimob saat dilakukan penyisiran terhadap para pelaku kerusuhan.
"Markus belum bisa diajak bicara, kesehatannya belum memungkinkan untuk ditanya lebih mendalam," kata Taufan ketika dihubungi, Senin 17 Juni 2019.
Baca juga: Kini Terbaring di ICU, Ini Kisah Markus Sebelum Ditangkap Brimob
Kondisi MarkusAli disebut sebagai yang paling parah. Sedangkan kondisi dua orang lainnya yang dirawat lebih baik. Abdul Halim asal Pangkalpinang, Bangka Belitung, sudah diizinkan pulang, namun masih menunggu dijemput keluarganya.