Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orator Aksi Sidang MK Kritik Jurnalis Tapi Yakin Atas Link Berita

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Satu mobil komando parkir di tengah massa aksi di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Selasa, 18 Juni 2019. Tempo/M Yusuf Manurung
Satu mobil komando parkir di tengah massa aksi di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Selasa, 18 Juni 2019. Tempo/M Yusuf Manurung
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah mobil komando parkir di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, akses utama masuk ke gedung Mahkamah Konstitusi saat berlangsung sidang MK hari ini, Selasa, 18 Juni 2019.

Mobil yang dilengkapi pengeras suara tersebut menjadi panggung orasi bagi pengunjuk rasa yang mengawal sidang gugatan Pilpres 2019.

Baca : Antisipasi Massa Sidang MK, 50 Anggota TNI Jaga Pasar Tanah Abang

Dalam kesempatan itu, seorang orator dari Perwakilan Barisan Emak-emak Militan (BEM) Kurnia Tri Rayani, menyampaikan kritiknya terhadap jurnalis dan mahasiswa. "Silakan mahasiswa tersinggung, silakan jurnalis tersinggung. Ada sih yang baik, tapi memang tidak banyak," ujar Tri dari atas mobil komando pada Selasa, 18 Juni 2019.

Tri mengatakan, dua elemen itu, mahasiswa dan jurnalis sudah hilang dari Republik Indonesia. Menurut dia, sudah tidak ada jurnalis yang memihak kepada rakyat.

"Sehingga hal-hal yang baik, hal-hal yang datang dari rakyat, tidak terangkat ke permukaan, yang terangkat hanya apa yang menjadi kepentingan pemerintah saat ini," ujar Tri yang disambut meriah oleh massa aksi dengan kata 'betul'.

Ditemui dibawa mobil komando, Tri mengaku massa yang datang murni rakyat, dan tidak terafiliasi dengan kubu politik mana pun dalam Pilpres 2019. Walau mencurigai adanya kecurangan dari pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 01 Jokowi-Ma'ruf Amin, Tri mengaku tidak sedang membela pasangan Prabowo-Sandiaga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Beda ya, tidak setuju lagi dengan apa yang dilakukan dengan 01 sebagai petahana, tapi kami bukan dalam arti sempit membela 02. Tapi karena calonnya hanya dua, otomatis kesannya membela 02," kata dia.

Ihwal kritik terhadap jurnalis dalam orasi, dia justru mempertanyakan soal keyakinan adanya kecurangan dalam Pilpres kepada awak media yang memawancarai. Menurut dia, jurnalislah yang paling tahu soal kecurangan tersebut. "Karena anda mencari berita, mata hati anda melihat kondisinya,".

Baca : Di Sidang MK, KPU: Link Berita Kubu Prabowo Tidak Bisa Jadi Alat Bukti

Ketika ditanya soal link berita media daring yang dijadikan salah satu bukti kecurangan oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga ke MK, Tri ikut meyakini kebenarannya. Menurut dia, ada aturan yang mengatur bahwa link berita online bisa dijadikan alat bukti.

"Lagi pula, ketika Anda memberitakan sesuatu lewat media online tentang peristiwa, apakah anda mau dikatakan bohong tentang peristiwa itu? Bila tidak ada peristiwa, anda bisa buat berita?," jawab Tri soal kekuatan link berita sebagai alat bukti terkait sidang MK.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jelang Putusan MK: Puluhan Nama Beken Sudah Ajukan Amicus Curiae ke MK Soal Sengketa Pilpres

15 menit lalu

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) menunjukkan tulisan tangan Megawati dalam surat Amicus Curiae yang disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri di Gedung II Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (16/4/2024). ANTARA/Nadia Putri Rahmani
Jelang Putusan MK: Puluhan Nama Beken Sudah Ajukan Amicus Curiae ke MK Soal Sengketa Pilpres

Kepala Biro Hukum dan Administrasi Kepaniteraan MK Fajar Laksono mengatakan hanya ada 14 amicus curiae perkara perselisihan atau Sengketa Pilpres 2024


Massa Aksi Demo Sengketa Pilpres di Patung Kuda Bakar Ban, Joget Nyanyi Oke Gas Lalu Bubar

49 menit lalu

Massa aksi pendukung Prabowo-Gibran dari sejumlah ormas mulai berdatangan di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024 pada Pukul 15.00. Massa aksi bernyanyi dan joged. TEMPO/Yohanes Maharso
Massa Aksi Demo Sengketa Pilpres di Patung Kuda Bakar Ban, Joget Nyanyi Oke Gas Lalu Bubar

Kawasan Patung Kuda yang menjadi pusat demo massa pro kontra sengketa pilpres sudah steril jelang pukul enam sore.


MK Pastikan Rapat Hakim Soal Sengketa Pilpres 2024 Tak Akan Bocor

1 jam lalu

Delapan hakim Mahkamah Konstitusi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum untuk Pemilihan Presiden 2024 atau PHPU Pilpres di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
MK Pastikan Rapat Hakim Soal Sengketa Pilpres 2024 Tak Akan Bocor

MK memastikan rapat permusyawaratan hakim soal sengketa Pilpres 2024 tidak akan bocor. Pengamanan sangat ketat.


Sekelompok Pemuda dari Makassar Demo ke Patung Kuda: Disuruh Berangkat Membela Prabowo

1 jam lalu

Massa aksi pendukung Prabowo-Gibran tetap melakukan aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. Mereka menuntut Mahkamah Konstitusi (MK) menolak sepenuhnya permohonan yang diajukan oleh kubu 01 dan 03. Mereka berharap MK bisa membuat keputusan tanpa intervensi dari berbagai pihak. TEMPO/Subekti.
Sekelompok Pemuda dari Makassar Demo ke Patung Kuda: Disuruh Berangkat Membela Prabowo

Sekelompok pemuda yang mengaku dari Makassar ikut demo di kawasan Patung Kuda Jakarta. Salah seorang mengatakan datang membela Prabowo.


Kapan Rapat Hakim MK Terakhir soal Sengketa Pilpres?

4 jam lalu

Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono saat ditemui di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Kapan Rapat Hakim MK Terakhir soal Sengketa Pilpres?

MK menyatakan rapat permusyawaratan hakim untuk memutuskan sengketa hasil Pilpres akan dilakukan sampai Ahad besok.


Massa Pendukung Tetap Gelar Demo Meski Dilarang Prabowo

4 jam lalu

Pendukung Prabowo-Gibran dan para pendukung Anies-Muhaimin terlibat bentrokan saat menggelar aksi di area Patung Kuda, Jakarta, 19 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Massa Pendukung Tetap Gelar Demo Meski Dilarang Prabowo

Massa aksi pendukung Prabowo-Gibran dari sejumlah ormas mulai berdatangan di pada Pukul 15.00.


Alasan MK Tak Pajang Karangan Bunga dari Pendukung Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Belasan karangan bunga dikirim ke Gedung Mahkamah Konstitusi di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pagi ini, 19 April 2024. Karangan bunga tersebut menyatakan dukungannya terhadap paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam sengketa hasil Pilpres yang tengah bergulir. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Alasan MK Tak Pajang Karangan Bunga dari Pendukung Prabowo-Gibran

"Kami tunggu dedikasi Prabowo-Gibran untuk Indonesia," bunyi salah satu pesan di karangan bunga tersebut.


Pakar Hukum Minta MK Tidak Sekadar Jadi Mahkamah Kalkulator

4 jam lalu

Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aksi Bersama Menuntut Mahkamah Konstitusi (MK) Adil dan Benar mendengarkan kutbah shalat Jumat di kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta, Jumat 19 April 2024. Massa pengujuk rasa gabungan dari sejumlah elemen tersebut menuntut MK dapat memutus sengketa Pilpres 2024 dengan adil. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso
Pakar Hukum Minta MK Tidak Sekadar Jadi Mahkamah Kalkulator

Majelis Hakim MK yang menyidang perkara ini tengah menggelar rapat permusyawaratan hakim (RPH). Hakim diminta melihat substansi.


Gibran Berangkat ke Jakarta Hari Ini untuk Bertemu Sejumlah Tokoh

5 jam lalu

Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka menanggapi arahan presiden terpilih Prabowo Subianto yang meminta para pendukung mereka menghentikan aksi unjuk rasa di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Berangkat ke Jakarta Hari Ini untuk Bertemu Sejumlah Tokoh

Gibran berangkat ke Jakarta pada Jumat siang ini. Ia enggan memberitahu akan bertemu siapa saja dan agenda apa yang dibicarakan selama di Jakarta.


Pro Kontra Amicus Curiae dalam Kasus Sengketa Pilpres 2024

5 jam lalu

Kepala Bagian Sektap AACC Kerja Sama Luar Negeri Immanuel Hutasoit dan Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama Dalam Negeri Andi Hakim menerima
Pro Kontra Amicus Curiae dalam Kasus Sengketa Pilpres 2024

Amicus curiae dinilai sebagai indikasi kepedulian terhadap peradilan. Sedangkan yang lain menyebut adanya potensi intervensi terhadap MK.