TEMPO.CO, Jakarta -Kekasih Markus Ali berinisial VA, mengatakan kondisi kekasihnya telah berangsur baik. Bahkan, Markus telah merespon melalui gerak saat VA menjenguknya di ruangan ICU atau Gawat Darurat Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur pada Senin, 17 Juni 2019.
"Cuma belum bisa diajak bicara. Kemarin sudah merespon dan tangannya Markus sudah bergerak dan bisa menggenggam tangan saya," kata VA kepada TEMPO, Rabu, 19 Juni 2019.
Baca juga : KontraS Sulit Cari Keluarga Markus Ali Korban Pemukulan Anggota Brimob
Markus Ali adalah pria yang diduga sebagai pemuda korban dalam video viral oknum Brimob brutal kerusuhan pada 23 Mei 2019. VA menuturkan telah menemui langsung kekasihnya di rumah sakit dua kali.
Pertemuan pertama, VA dibantu oleh sejumlah lembaga seperti Amnesti Internasional, Kontras dan lembaga bantuan hukum untuk menemui Markus Ali.
Pertemuan kedua VA dengan Markus terjadi Senin, kemarin dengan bantuan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. "Sampai sekarang Markus masih di ruang ICU."
Menurut VA, jika tidak kerja dirinya selalu berada di rumah sakit untuk melihat kondisi Markus, meski tidak masuk ke ruangannya. VA berharap pihak rumah sakit dan polisi bisa membolehkan VA untuk menjenguk Markus di dalam ruang ICU.
"Kemarin katanya setelah kunjungan Komnas HAM, saya sudah dibolehkan untuk menjenguk langsung di dalam ruang ICU," ujar perempuan itu lirih.
Baca juga : Jenguk Markus Ali di RS Polri, Komnas HAM: Paling Parah
VA membenarkan bahwa Markus menjadi korban kerusuhan terparah dan terlama yang dirawat di RS Polri Kramatjati. Menurut dia, Markus masih perlu mendapatkan perawatan karena mempunyai penyakit bawaan. "Jadi masih membutuhkan perawatan di rumah sakit."
Situasi Musala Al Huda dan lahan kosong milik Smart Service Parking di Kampung Bali, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Mei 2019. TEMPO/M Yusuf Manurung.
Selain itu, sejauh ini VA juga sedang berusaha mencari keluarga Markus di Kediri, Jawa Timur. Sebab, hingga saat ini keluarga Markus belum ada yang datang untuk menjenguk kekasihnya di rumah sakit. "Sampai sekarang saya masih kesulitan mencari keluarganya. Yang saya tahu memang keluarganya ada di Kediri," ujarnya.
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyatakan telah menjenguk Markus Ali, pemuda yang diduga dalam video viral brimob brutal usai kerusuhan 22 Mei lalu. Taufan bersama anggotanya Mochammad Choirul Anam mendatangi Rumah Sakit Polri Kramat Jati pada Senin, 17 Juni 2019.
Baca juga : Kondisi Terkini Markus, Pria Diduga Korban di Video Viral Brimob Brutal
Keduanya datang untuk melihat langsung kondisi tiga orang yang masih dirawat intensif di RS Polri Kramat Jati. Selain Markus Ali, dua lainnya adalah Akbar dan Abdul Halim. Ketiganya disebut-sebut menjadi korban kekerasan brutal anggota Brimob saat dilakukan penyisiran terhadap para pelaku kerusuhan.
Markus Ali, 30 tahun, sekalipun telah sadar disebut yang terparah di antara ketiganya. "Markus belum bisa diajak bicara, kesehatannya belum memungkinkan untuk ditanya lebih mendalam," kata Taufan ketika dihubungi, Senin 17 Juni 2019.