Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PPDB SMA: Murid Pintar Terancam Tak Dapat Kursi, Orang Tua Protes

image-gnews
Penerimaan peserta didik baru (PPDB). (ANTARA FOTO/Risky Andrianto/pras).
Penerimaan peserta didik baru (PPDB). (ANTARA FOTO/Risky Andrianto/pras).
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Belasan orang tua murid menggeruduk Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten yang berlokasi di SMA Negeri 7 Tangerang Selatan. Mereka curhat aturan baru zonasi sekolah di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini.

Baca: PPDB Online, Dukcapil Tangsel Kritik Soal Syarat Kartu Keluarga

Mereka mengungkap prestasi anak-anaknya yang tercermin dari nilai rata-rata ujian nasional lalu di atas sembilan. Tapi ternyata itu belum menjamin mereka bisa diterima di sekolah yang dituju sesuai zona yang ditetapkan. 

Penyebabnya, prinsip mendekatkan domisili setiap peserta didik dengan sekolah yang diberlakukan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 51 Tahun 2018. Aturan yang disebut murni berdasarkan jarak itu--yang kemudian diterapkan lewat sistem koordinat lokasi rumah--diharuskan mendapat kuota sedikitnya 90 persen dari kapasitas setiap sekolah.   

"Kami datang ke sini untuk mendukung anak-anak kami yang berprestasi tapi dengan adanya sistem zonasi ini sangat merugikan mereka yang sudah berjuang selama tiga tahun," kata Femi Masdini, seorang orang tua murid asal SMP Negeri 8, Kamis 20 Juni 2019.

Baca: Kisruh PPDB, Kenapa Dinas Pendidikan Sebut Orang Tua Murid Main Judi?

Femi dan yang lainnya berharap anak-anaknya bisa diterima di SMAN 2 yang memang sudah sesuai dengan zonasi domisili mereka. Femi sendiri mengungkap kalau jarak rumahnya ke SMA Negeri 2 yang ingin dituju anaknya berjarak tak lebih dari tiga kilometer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun aturan yang lebih memperhitungkan jarak tempat tinggal setiap calon murid dengan sekolah, sekalipun berada dalam zonasi yang sama, menekan peluang mereka bisa diterima. "Rezekinya yang tinggal di belakang sekolah," imbuhnya.

Femi membandingkan dengan sistem zonasi tahun lalu yang disebutnya masih memperhitungkan nilai akademis. Selain kuota non zonasi yang lebih besar. "Tahun ini nilai tidak dilirik sama sekali, kalau seperti itu ya seharusnya tidak ada UNBK jadi mereka tidak usah memikirkan ujian," katanya.

Baca: PPDB SMA Gaduh, Ini Kata Wali Kota Depok

Terpisah, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan bahwa kewenangan PPDB tingkat SMA dan SMK ada di Pemerintah Provinsi Banten. Dia berharap kewenangan itu bisa dikembalikan ke wilayah untuk mengatasi keluhan seperti yang datang hari ini.

"Kalau kewenangannya dikembalikan ke Pemerintah Kota Tangsel kami juga siap untuk melakukan kewenangan tersebut," katanya membandingkan dengan PPDB tingkat SMP yang diklaim menerapkan seleksi nilai akademik dan non akademik selain zonasi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

1 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

Besok, ratusan warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan akan kembali menggeruduk kantor BRIN untuk meminta hasil mediasi.


BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

1 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

Warga Setu, Kota Tangerang Selatan menolak pengalihan akses jalan Lingkar Baru BRIN sebagai jalan pengganti. Dianggap tidak layak untuk digunakan.


Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

1 hari lalu

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie memantau TPS terdampak banjir di Kompleks  Maharta, Pondok Aren, Rabu 14 Februari 2024. Tempo/Muhammad Iqbal
Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.


Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

4 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.


Ramai Parkir Liar di Pamulang Square Rp 10 Ribu Plus THR: Pejabat Datang, Sekuriti Menghilang

4 hari lalu

Deretan motor terparkir pada parkiran liar di dekat pusat perbelanjaan, kawasan Kebon Kacang, Jakarta, Rabu, 7 Desember 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ramai Parkir Liar di Pamulang Square Rp 10 Ribu Plus THR: Pejabat Datang, Sekuriti Menghilang

Wakil Wali Kota Tangsel dan sejumlah pejabat mendatangi Pamulang Square untuk mengusut pungli parkir liar, tapi tak mampu menemui petugas sekuriti


Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

5 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung di dekat kantor BRIN mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru.


Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

5 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

Ratusan warga Bogor dan Tangsel menggelar aksi menolak rencana penutupan jalan BRIN. Dianggap bisa mematikan rezeki warga.


6 Alasan Kepala BRIN Hendak Tutup Jalan Provinsi di KST BJ Habibie di Serpong

6 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
6 Alasan Kepala BRIN Hendak Tutup Jalan Provinsi di KST BJ Habibie di Serpong

Kepala BRIN sebelumnya telah membeberkan alasan tersebut dalam suratnya kepada Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar pada 28 Maret 2024.


Soal Penutupan Jalan BRIN di Serpong, Wali Kota Tangsel Angkat Bicara

6 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Soal Penutupan Jalan BRIN di Serpong, Wali Kota Tangsel Angkat Bicara

warga sekitar kompleks BRIN berunjuk rasa menolak penutupan jalan yang menjadi akses jalan Serpong - Parung itu.


Sampah di TPA Cipeucang Kian Menggunung, Menanti Kerja Sama Pemkot Tangsel Jalin dengan Daerah Lain

7 hari lalu

Kondisi TPA Cipeucang kian memprihatinkan. Kendaraan pengangkut sampah harus antre untuk bisa menurunkan sampah, Senin 15 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Sampah di TPA Cipeucang Kian Menggunung, Menanti Kerja Sama Pemkot Tangsel Jalin dengan Daerah Lain

Jika angin kencang, aroma menyengat tumpukan sampah di TPA Cipeucang, Tangsel, bisa tercium dari jarak yang jauh