TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kampung Akuarium berharap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera merealisasikan janjinya untuk membangun perkampungan di kawasan RT 12 RW 04 Kelurahan/Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Harapan itu disampaikan bersamaan dengan peringatan ulang tahun Jakarta 2019 yang jatuh hari ini.
"Kami berharap perkampungan kami bisa segera dibangun kembali," kata koordinator wilayah Kampung Aquarium , Dharma Diani, 42 tahun, saat ditemui di rumahnya, Sabtu, 22 Juni 2019.
Baca: Puncak Perayaan Ulang Tahun Jakarta ke-492, Ini 7 Agenda Acaranya
Pada saat DKI dipimpin Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, Kampung Akuarium sempat digusur pada April 2016. Sebanyak 231 rumah di kawasan itu diratakan dengan tanah.
Sebagian warga memilih bertahan di kawasan itu dan tinggal di tenda serta bedeng yang mereka buat. Sedangkan, sebagian lainnya pindah ke rumah susun di kawasan Cakung dan Marunda.
Warga Kampung Akuarium sempat mengajukan gugatan class action terhadap Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Gugatan itu didaftarkan setelah pembongkaran paksa oleh Gubernur Ahok pada 2016 lalu. Warga Kampung Akuarium dinyatakan tak berizin dan kawasan permukiman yang dihuni 345 keluarga itu disebut melanggar peruntukan.
Baca: Puncak HUT Jakarta ke-492: Ada Tarian Kolosal dan Video Mapping
Gugatan dibuat berdasarkan adanya perbuatan melawan hukum oleh penguasa (onrechtmatig overheidsdaad) sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Warga Kampung Akuarium akhirnya mencabut gugatan karena dikeluarkannya Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 878 Tahun 2018 tentang Gugus Tugas Pelaksanaan Penataan Kampung dan Masyarakat. Keputusan itu merupakan dasar hukum dalam penataan 21 kampung yang tersebar di wilayah Jakarta, termasuk Kampung Akuarium.
Dharma mengatakan sejak Jakarta dipimpin Anies Baswedan, warga merasa ada keberpihakan pemerintah daerah ke warga. Bahkan, pemerintahan Anies membangunkan 88 shelter untuk tempat tinggal sementara sebelum dibangun kampung susun yang dijanjikan akan didirikan di Kampung Akuarium.
Warga beraktivitas di shelter warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta, 16 April 2018. Sudah sebulan terakhir warga Kampung Akuarium dipindahkan ke empat bangunan shelter yang berdiri di sana. TEMPO/Subekti.
"Selain shelter pemerintah juga membangunkan PAUD dan balai warga di Kampung Akuarium," kata Dharma. Ia menuturkan total warga yang tinggal di Kampung Akuarium ada 400 jiwa dari 90 kepala keluarga. Mereka tersebar di shelter blok A, B dan C Kampung Akuarium.
Dharma berharap di usia DKI yang sudah hampir menyentuh lima abad ini, pemerintah bisa mempunyai keberpihakan dengan rakyat miskin. "Jadi tidak hanya kepentingan orang kaya saja yang terus di bela. Kami warga miskin pernah merasakan tergusur tanpa kompromi di era Ahok," kata dia.
Warga Kampung Akuarium, Teddy Kusnendi, 60 tahun, berharap ulang tahun Jakarta 2019 bisa menjadi momentum untuk terus mendorong agar pemerintah bisa memberikan kesempatan hidup yang layak bagi warganya. "Jangan bedakan lagi yang miskin dan kaya. Sebab sebelumnya orang kaya difasilitasi, yang miskin dihabisi," ujarnya. Selain itu, Teddy berharap Jakarta bisa mengubah perkampungan kumuh di ibu kota agar lebih baik. Sebab, Jakarta menjadi kota acuan bagi kota lainnya di Indonesia.