TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah tokoh terlihat menghadiri aksi Halal bihalal Akbar PA 212 di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat pada Rabu siang, 26 Juni 2019.
Baca: 47 Ribu Aparat Gabungan Jaga Mahkamah Konstitusi, Bawaslu dan KPU
Tampak Ketua Front Pembela Islam (FPI) Sabri Lubis, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Yusuf Martak hingga menantu Rizieq Shihab, Muhammad Hanif Al-Athos. Hadir pula Ketua Umum Front Santri Indonesia dan mantan penasehat KPK Abdullah Hehamahua.
Sekitar 100 orang pendemo sudah memadati kawasan Jalan Medan Merdeka Barat menuju gedung Mahkamah Konstitusi.
Menurut Abdullah, mereka menggelar demo untuk meminta MK tak terpengaruh tekanan dalam memutuskan hasil sidang gugatan Pemilihan Presiden 2019 yang diajukan oleh pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Kami ingin MK independen dalam memutuskan sangketa Pilpres," ujarnya di kawasan Patung Kuda, Rabu 26 Juni 2019.
Abdullah mengatakan demo PA 212 akan berlanjut hingga putusan MK ditetapkan. Abdullah menjamin demo dan halal bihalal akbar itu akan berjalan damai dan tertib.
"Sampai MK mengeluarkan putusan," ujarnya.
Sebelumnya, juru bicara PA 212 Novel Bamukmin mengatakan kegiatan Halal bihalal tersebut bertujuan untuk mendorong majelis hakim konstitusi agar segera mendiskualifikasi pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin. Selain itu, melalui aksi ini, PA 212 ingin mendorong majelis hakim bertindak adil dan independen.
"Tuntutannya agar hakim MK bertindak adil dan tidak takut akan intervensi dari pihak mana pun untuk segera mendiskualifikasi Jokowi - Ma'ruf," ujar Novel saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Baca: Alasan Polisi Larang Kegiatan Halal Bihalal PA 212 di Depan MK
Menurut Novel, bukan hanya PA 212 yang akan menggelar demo di MK. Akan ada rangkaian demo lain yang digelar pada 24, 25, 27, dan 28 Juni 2019 menjelang putusan MK. Menurut rencana, majelis hakim MK akan menggelar sidang putusan sengketa pilpres 2019 pada Kamis besok.