TEMPO.CO, Jakarta - Massa pengunjuk rasa mulai berdatangan ke kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Kamis pagi ini 27 Juni 2019. Ini adalah lokasi terdekat dan diarahkan kepolisian kepada masyarakat yang ingin menggelar aksi sepanjang Mahkamah Konstitusi mengadili sengketa hasil Pilpres 2019.
Baca: Sidang Putusan Mahkamah Konstitusi, Massa Ibu-ibu Pertama Berkumpul
Sebelumnya, gugatan diajukan kubu capres Prabowo Subianto. Gugatan atas dasar tuduhan kecurangan sehingga mereka kalah oleh kubu Jokowi atau inkumben dalam Pilpres yang lalu. Hari ini, rencananya MK akan membacakan putusan atas gugatan tersebut.
Massa yang datang mengaku dan membawa atribut dukungan untuk Prabowo dan sebagian berasal dari kelompok Persaudaraan Alumi (PA 212). Mereka datang dari wilayah Jakarta dan luar Jakarta.
Suprihatini contohnya, ia bersama tujuh orang temannya datang dari Bandung menumpang kereta api pada Kamis subuh. Ia mengaku rela meninggalkan urusan rumah tangga.
Baca: Anies Bicara Soal Demo di Sidang Putusan Mahkamah Konstitusi
Begitu pula dengan Cipto, mengaku warga Tegal, Jawa Tegah. Cipto datang sendiri berdalih ingin membela kebenaran dan berharap MK mengabulkan gugatan capres Prabowo. "Salah satu Paslon sudah melakukan kecurangan secara TSM (terstruktur, sistematis, dan masif). Saya meminta keadilan," kata dia.
Polda Metro Jaya sebelumnya menyatakan akan merazia massa yang berasal dari luar Jakarta menjelang sidang putusan Mahkamah Konstitusi atas sengketa hasil Pilpres 2019.
"Betul nanti kami akan melaksanakan kegiatan razia gabungan, bukan hanya lalu lintas tetapi ada beberapa fungsi lain," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusuf, Minggu 23 Juni 2019.
Baca: Sidang MK, Ada Tukang Pijat Mengaku Presiden 03
Selain fungsi atau satuan lain di Polda Metro Jaya, Yusuf mengatakan instansi lain dari TNI maupun pemerintah daerah setempat akan terlibat kegiatan razia massa dari luar Jakarta. Yusuf menuturkan petugas akan menyaring massa luar Jakarta yang hendak mendatangi Mahkamah Konstitusi. "Jika memang tujuannya tidak jelas akan disuruh kembali," ujar Yusuf menambahkan.