TEMPO.CO, Jakarta - Massa Halalbihalal Akbar Persaudaraan Alumni atau PA 212 di antaranya mengalir dari stasiun kereta komuter KRL Goindangdia, Jakarta Pusat. Mereka mengikuti seruan untuk berdemonstrasi 'mengawal' Mahkamah Konstitusi yang akan memutus sengketa hasil Pilpres hari ini, Kamis 27 Juni 2019.
Baca: Cerita Pendemo di Mahkamah Konstitusi: Tinggalkan Urusan RT
"Kami datang dari Bekasi," kata Agung dari antara massa yang menuju lokasi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Monas, itu.
Agung datang di Stasiun Gondangdia bersama rombongannya sebanyak sekitar 20 orang. Mereka mengenakan pakaian dominan hitam dan berencana melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Agung menyebut percaya terjadi kecurangan dalam pemilu lalu. Meski begitu dia berjanji akan menerima apapun yang akan diputus hakim konstitusi nanti. "Harus diterima," ujarnya.
Baca: Sidang Putusan Mahkamah Konstitusi, Massa Ibu-ibu Pertama Berkumpul
Tari, datang dari Kota Depok, mengaku memiliki tujuan yang sama dengan Agung. Dia menyatakan murni atas dorongan diri sendiri terlibat dalam demonstrasi hari ini. "Kami ingin MK memutuskan secara adil," ujarnya di Stasiun Gondangdia.
Seperti diketahui, sidang sengketa diajukan oleh kubu capres Prabowo Subianto yang didukung PA 212. Mereka menggugat kekalahan dalam pilpres lalu dengan menuding terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan massif.
Baca: Anies Bicara Soal Demo di Sidang Putusan Mahkamah Konstitusi
Sidang dengan perkara sengketa Pilpres 2019 ini telah digelar di Mahkamah Konstitusi mulai Jumat, 14 Juni 2019. Setelah rangkaian pemeriksaan saksi dan bukti ditutup pada Jumat, 21 Juni 2019, majelis hakim konstitusi akan menggelar sidang putusan pada hari ini