TEMPO.CO, Jakarta - Camat Tanah Abang, Yassin Pasaribu mengatakan bahwa kebakaran di Kelurahan Kebon Kacang, Ahad pagi tadi, 30 Juni 2019, diduga akibat korsleting listrik di salah satu toko. Korsleting adalah hubungan arus pendek listrik.
“Dugaan kami seperti itu. Dari salah satu toko yang ikut terbakar,” kata Yassin kepada Tempo via telepon, Ahad, 30 Juni 2019.
Baca: Kebakaran di Gedung Kementerian PPPA, Diduga Akibat Korsleting
Kebakaran di Jalan Jati Bunder, RT 16 Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, melahap 66 bangunan yang terdiri dari 34 rumah dan 32 toko. Yassin belum dapat menaksir jumlah kerugian secara materil akibat kebakaran itu. “Masih didata oleh Pak RT setempat. Saat ini kami fokus ke warga yang mengungsi dulu,” ujar dia.
Banyaknya bangunan toko yang terbakar, menurut Yassin, menjadi kendala tersendiri untuk menaksir kerugian. Para pemilik harus lebih dahulu melaporkan barang apa saja yang mereka simpan di dalam tokonya. “Jadi ketahuan berapa jumlah kerugian."
Dia menjelaskan, akibat kebakaran pada pukul 4.40 WIB tersebut 500 orang mengungsi. Kecamatan telah menyediakan lokasi pengungsian bagi warga yang kehilangan rumah tinggal. Untuk pria dewasa dan anak muda diarahkan untuk mengungsi di posko RT 16 Kebon Kacang. sedangkan wanita dan anak-anak di Masjid Al-Ahyar, aula Kantor Kelurahan Kebon Kacang, serta aula kantor Kelurahan Kebon Melati.
Baca juga: KFC Pondok Indah Plaza 1 Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik
Yassin menuturkan Kecamatan menyiapkan matras dan karpet di lokasi pengungsian. Sebanyak 500 buah nasi bungkus disiapkan untuk makan siang para pengungsi. “Nanti sore akan disiapkan nasi kotak, jumlahnya 500 kotak."
Kecamatan Tanah Abang berkomunikasi dengan Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Pusat ihwalk bantuan bagi para korban kebakaran. Yassin menjelaskan, pemerintah daerah telah siap memberikan bantuan. “Kami sedang mendata. Intinya Sudin tadi mengatakan siap mengirim apa saja yang diperlukan.”
ADAM PRIREZA