TEMPO.CO, Jakarta -Dewan Pembina Masjid Al-Munawaroh, Abah Raodl Bahar Bakry mengatakan, hingga hari ini pihaknya belum mendapatkan permohonan maaf dari pihak keluarga SM (52), wanita yang membawa anjing ke dalam masjid yang terekam di video viral.
“Belum, sampai sekarang belum (datang). Tapi memang, sesungguhnya untuk meredakan umat islam, (minta maaf) ini penting,” kata Abah kepada Tempo, Senin 1 Juli 2019.
Baca : Perempuan di Video Viral Masjid Sentul Disebut Gangguan Jiwa
Abah mengatakan, meski begitu, secara pribadi dirinya telah memaafkan keluarga SM jika ada upaya permohonan maaf, namun proses hukum akan tetap dilanjutkan.
“Ini kan bukan pribadi, kalau saya misalnya memaafkan, belum tentu mewakili umat. Karena ini bukan rumah saya, ini rumah umat, makanya hukum harus tetap berjalan,” kata Abah.
Abah mengatakan, ada tiga poin yang akan menjadi bahan laporannya yakni, dugaan penistaan agama karena masuk masjid tanpa buka alas kaki dan membawa binatang anjing.
“Ini sudah bentuk penistaan agama,” kata Abah.
Selanjutnya, kata Abah, laporan yang akan dibuatnya yakni dugaan perbuatan fitnah karena telah menuduh pihak Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Munawaroh telah menikahkan suaminya.
“Ia tidak percaya seolah-olah suaminya ada disini (masjid Al-Munawaroh),” kata Abah.
Kemudian tuntutan ketiga yakni, dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh SM terhadap pihak keamanan yang melarang untuk masuk kedalam masjid dengan membawa anjing. “Dia memukul salah satu keamanan yang ada disini, sehingga pecah bibirnya hampir copot giginya,” kata Abah.
Abah mengatakan, laporan pihak kepolisian akan dilakukannya pada hari ini, “Kami menuntut memproses secara hukum bukan karena yang bersangkutan berbeda keyakinan, tapi karena perilakunya yang bertentangan dengan hukum,” kata Abah.
Seorang wanita masuk masjid mengenakan sepatu sambil membawa anjing.
Sebelumnya, Keluarga SM (52), wanita yang membawa anjing kedalam masjid menyampaikan permintaan maafnya melalui media sosial instagram.
Melalui akun instagram @christian_joshuapale mengatakan, pihak keluarga mengakui kalau SM sedang menderita penyakit kejiwaan sehingga berperilaku diluar kewajaran.
“Kami minta maaf kepada semua orang dan pihak yang tersakiti baik jasmani maupun rohani oleh salah seorang keluarga kami,” tulis akun tersebut.
Akun tersebut menyebut, pihak keluarga maupun SM tidak memiliki maksud sedikitpun untuk menyakiti perasaan baik jemaah Al-munawaroh maupun masyarakat muslim.
“Beliau bertingkah seperti itu karena beliau mempunyai oenyakit jiwa yakni schizophrenia paranoia, dimana penyakit tersebut membuat beliau merasa selalu diikuti dan dijahati oleh pihak tertentu yang bahkan beliau tidak bisa jelaskan,” lanjutnya.
Pihak keluarga mengaku telah membawa SM ke psikiater, namun SM membuang obat yang wajib dikonsumsi.
Baca : Kasus Wanita Bawa Anjing ke Masjid, Al-Munawaroh Lapor ke Polisi
“Kami juga kesusahan mencari orang/suster yang dapat menjaga beliau. Kami tidak ada pikiran untuk menghina siapapun, tidak peduli ras, suku, agama dan lain-lainnya. Kami minta maaf terutama kepada masyarakat muslim yang kiranya tersakiti oleh kejadian ini dan kepada masyarakat semua. Kejadian ini sudah ditangani oleh polres setempat,” tutupnya.
Permintaan maaf karena video viral tersebut disebarkan juga melalui akun twitter @p3nj3l4j4h dan telah retweet oleh 156 orang dan disukai 256 orang.