TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menganggap proses pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno tidak transparan. Latar belakang dan rekam jejak dua calon yang ada saat ini pun dinilai tak diketahui publik ibu kota.
Baca: Muka Baru DPRD DKI, Caleg Muda PSI Ini Bermodal Belajar dari Ahok
"Yang kami garisbawahi adalah masyarakat DKI Jakarta berhak tahu seperti apa kualitas kandidat wagub," kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PSI DKI Jakarta Rian Ernest di kantor DPP PSI, Jalan KH. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis 4 Juli 2019.
Rian merasa kedua partai pengusung, PKS dan Gerindra, tidak menjabarkan kualitas dan gagasan calon-calon yang diusulkannya. Partai juga tidak memberi alasan kenapa memilih dan mengusulkan dua calon Wagub DKI, Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
"Karena ini baru dua nama saja disebut seolah-olah diminta, 'Oke masyarakat google sendiri ya, cari tahu sendiri ya'," ujar Rian.
Baca: Lolos ke DPRD DKI, 8 Caleg PSI Lapor Kekayaan Ke KPK
Dia berpendapat, seharusnya partai memperkenalkan kedua calon dengan membeberkan rekam jejaknya. Lebih elegan lagi, Rian menambahkan, apabila kedua calon yang langsung memperkenalkan diri di depan publik.
"PSI baru menganggap cara seperti itu merupakan proses demokrasi yang ideal untuk skala Ibu Kota."
Baca: Ahok Pertanyakan IMB Reklamasi, PSI Malah Puji Anies
PSI menjadi pendatang baru di parlemen Jakarta periode 2019-2024. Sebanyak delapan kadernya lolos berdasarkan perolehan suara di pemilihan legislatif April lalu. Mayoritas diisi caleg muda, PSI berjanji akan mengambil peran oposisi untuk pemerintahan Gubernur Anies Baswedan.